HABARI.ID I PGRI Gorontalo mulai menggulirkan program pendampingan bagi guru honor yang akan ikut pada seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) tahun 2021.
Pembimbingan dan pendampingan ini, kata Ketua PGRI Provinsi Gorontalo, Dr. Eduart Wolok, ST., MT, menjadi salah satu bentuk ikhtiar PGRI untuk membantu tenaga guru honor seleksi PPPK tahun 2021.
Program penerimaan ASN melalui PPPK dengan alokasi 1 Juta Guru yang digulirkan Kemendikbud, menurut Ketua PGRI Provinsi Gorontalo, Dr. Eduart Wolok, ST., MT, menjadi angin segar bagi ribuan tenaga guru honor di Gorontalo.
“Ini juga sekaligus menjadi tantangan bagi kita. Teman-teman guru yang mendapat kesempatan mengikuti seleksi, dengan sasaran utamanya guru honor yang telah terdaftar di Kemendikbud, termasuk guru-guru eks K2 …,”
“Di Gorontalo sendiri ada ribuan guru honor, yang tersebar di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Kita berharap semuanya bisa terakomodir. Meskipun ini tidak mudah …,”
“Karena walau bagaimana pun, ini harus tetap melalui proses seleksi,” kata Eduart saat memberi sambutan pada kegiatan Peluncuran Program Pembimbingan dan Pendampingan Seleksi Guru Melalui Jalur PPPK, Selasa (16/02/2021).
Hasil seleksi, kata Eduart, akan sangat menentukan meskipun ada Kemendikbud telah mengalokasikan 1 Juta guru pada program PPPK ini.
“Kendati misalnya yang ikut seleksi adalah 800 ribu guru honor se Indonesia. Tapi jika yang memenuhi standar kelulusan untuk diangkat menjadi ASN melalui PPPK hanya 100 ribu guru honorer …,”
“Maka hanya sejumlah 100 ribu yang akan terangkat,” kata Eduart.
PGRI Gorontalo Rancang Program Pembimbingan dan Pendampingan
Pada kebijakan ini, PGRI Gorontalo turut mengambil bagian untuk memfasilitasi guru honor dengan merancang program pembimbingan dan pendampingan seleksi guru melalui jalur PPPK ini.
“Ini sebagai ikhtiar untuk membantu guru honor agar mempunyai mental dan pengetahuan yang cukup dalam menghadapi ujian seleksi sesuai dengan waktu yang sudah terjadwalkan,” kata Eduart.
Eduart yang juga Rektor UNG ini menyampaikan, pelaksanaan pembimbingan dan pendampingan dilakukan secara daring, dengan stiap kelas berjumlah 25 orang.
“PGRI memfasilitasi peserta dengan 1 fasilitator dan 1 admin untuk pelaksanaan pembimbingan dan pendampingan yang pelaksanaannya mulai tanggal 17 Februari besok,” katanya.
Tahap I Pembimbingan untuk 1000 Guru Honor
Untuk tahap I ini, PGRI Gorontalo membuka kesempatan bagi 1000 guru sebagai peseta dengan 40 kelas. Jumlah yang telah mendaftar sebanyak 1722 guru terdiri dari seluruh kabupaten/kota.
“Kota Gorontalo berjumlah 418 orang, Kabupaten Gorontalo 610 orang, Kabupaten Boalemo 292 orang, Kabupaten Pohuwato 89 orang …,”
“Bone Bolango 220 orang dan Kabupaten Gorut 93 orang guru honorer, …”
“Dengan alokasi untuk guru TK sebanyak 157 orang, SD 751 orang, SMP 362 orang, SMA 261 orang, SMK 191 orang,” ungkap Eduart pada kegiatan yang dihadiri langsung oleh Sekretaris Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud RI, Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd, Ketua Umum PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd.
Data tersebut, menurut Eduart, mengindikasikan bahwa semangat, antusiasme, nmotivasi guru honor di Gorontalo sangat tinggi ikut dalam program PPPK ini.
“Ini juga yang menjadi pemantik dan penyemangat kami PGRI Provinsi Gorontalo untuk berusaha secara maksimal agar program ini berjalan dengan terget utama lulus 100 persen,” katanya.
PGRI, kata Eduart, tentu tidak bekerja sendiri. Perlu ada kolaborasi, koordinasi, dan sinergitas yang bermanfaat.
“Kita berharap dukungan moral dan materil dari Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota …,”
“Agar teman-teman guru honorer kita bisa meningkatkan kesejahteraannya,” ungkap Eduart di LPMP Gorontalo. (fp/habari.id)