Pemkot Mojokerto Gandeng Dinkes PPKB Aktifkan Gerakan Posyandu Bersama Kader Motivator Kesehatan Balongsari & Wates

oleh
banner 468x60

Mojokerto, Habari.id |
Pemerintah Kota Mojokerto bersama Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana terus bersinergi melakukan pendampingan dan bimbingan para kader motivator guna meningkatkan pemahaman serta kesiagaan untuk pendampingan kesehatan warga kota Mojokerto, dengan menggelar acara Gerakan Aktifkan Posyandu.

Rabu,(1/11) Gerakan Aktifkan Posyandu yang dilaksanakan di Kelurahan Balongsari dihadiri Walikota Mojokerto Ika Puspitasari, didampingi Kadinkes PPKB dr Farida Mariana M.Kes, Camat Magersari, Narasumber dari RSUD dr Wahidin Sudirohusodo Kota Mojokerto ,dr. Revi Adheriyani .Sp.JP.

Dengan mengundang sebanyak 40 orang peserta kader motivator sekelurahan Balongsari diharapkan mampu menyerap ilmu atau arahan yang diberikan oleh Narasumber terkait materi yang diberikan. Selain itu para kader motivator ini juga akan menerima antroprometri kit yang diberikan langsung secara simbolis oleh Walikota kepada kader.

Dipastikan sebanyak 170 Posyandu se-kota Mojokerto akan menerima antroprometri kit ,dimana alat ini sudah dibagikan secara bertahap dari tahun 2022 yang lalu. Orang nomor satu di Kota Mojokerto tersebut menegaskan bahwa Prioritas Kota Mojokerto di tahun 2024 adalah Zero Stunting. Maka untuk menuju zero Stunting Walikota menyampaikan perlunya dilakukan berbagai intervensi dengan memberikan pendampingan serta vitamin dan bantuan permakanan yang diberikan kepada calon pengantin, ibu hamil sampai melahirkan.

“Tidak hanya melalui program-program pendampingan, bantuan permakanan, bantuan vitamin tapi juga bagaimana alat-alat yang digunakan untuk mengukur bayi ini juga alat yang terstandar sesuai yang ditetapkan oleh kementerian kesehatan.” Jelas Walikota.

Dengan dibagikannya antropometri kit yang sesuai standar kepada seluruh Posyandu, Ning Ita berharap data yang disajikan terkait dengan jumlah balita stunting ini benar-benar data riil yang angkanya semakin hari semakin menurun.
Kadinkes PPKB dr. Farida Mariana.M.Kes juga menyampaikan laporannya kepada Walikota terkait informasi prevelansi stunting Kota Mojokerto sudah jauh lebih rendah dari target nasional.

Dimana target nasional adalah 4% dan Kota Mojokerto sudah menjcapai 3,12% di tahun 2022 yang terus menurun. Bahkan sampai akhir September 2023 berdasar data E-PPGBM (Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) sudah pada posisi 2,26% atau sekitar 126 anak. Kolaborasikan penanganan dan pengendalian stunting dengan promosi kesehatan jantung bagi kader motivator di Kelurahan Balongsari serta edukasi bagaimana memberikan makanan sehat untuk anak kepada para kader motivator di Kelurahan Wates,” jelas Kadinkes PPKB.

dr. Farida menambahkan bahwa untuk pencegahan dan penanganan stunting salah satu yang harus diperhatikan adalah pemberian makanan yang double protein. Bagaimana menyajikan makanan yang double protein dengan biaya yang terjangkau namun juga digemari oleh anak-anak. (Cha/ADV)

Baca berita kami lainnya di