Pelayanan Berbasis Digital Mulai Dioptimalkan UPT Perpustakaan

oleh -35 Dilihat
oleh
Istimewa.

HABARI.ID, KAMPUS I Menjawab tantangan di era perkembangan teknologi saat ini, mendorong UPA. Perpustakaan UNG untuk mengoptimalkan Pelayanan Berbasis Digital. Keseringan pemanfaatan teknologi digital diwujudkan dengan memberikan pelatihan Teknologi Informasi Layanan Perpustakaan di Era Digital, Jum’at (21/06/2024).

Pelatihan yang dilaksanakan di Aula IV Gedung Perpustakaan UNG, fokus memberikan pelatihan bagi para pustakawan, pengelola perpustakaan fakultas, serta mahasiswa, baik dari UNG, IAIN Gorontalo, UBM Gorontalo dan juga dosen di lingkungan UNG.

banner 468x60

Kepala UPA Perpustakaan UNG Ismet Sulila mengatakan bahwa pelatihan layanan perpustakaan berbasis digital, sejalan dengan komitmen mewujudkan Perpustakaan moderan melalui pemanfaatan teknologi. Diharapkan dengan memaksimalkan pelayanan berbasis digital, dapat menjawab soal kebutuhan-kebutuhan mahasiswa, dosen dan masyarakat pada umumnya, tentang layanan perpustakaan.

“Sekarang ini kan semuanya erannya sudah berbasis digital, maka kegiatan ini dilaksanakan sekaligus mensosialisasikan kepada publik bahwa layanan di perpustakaan UNG sudah menjadi dua metode yaitu secara manual dan secara digital,” ujar Ismet.

Dengan kehadiran layanan teknologi secara digital ini, Ismett berharap Perpustakaan akan memberikan kemudahan-kemudahan, baik bagi mahasiswa dosen dan masyarakat pada umumnya. Sehingga bisa mengakses layanan perpustakaan di UNG itu secara digital yaitu melalui website perpustakaan.ung.ac.id.

Sementara itu, Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Sistem Informasi UNG, Harto Malik, mengapresiasi pelayanan perpustakaan, yang mulai memanfaatkan layanan teknologi digital. Ia berharap agar perkembangan layanan ini, dapat dibarengi dengan peningkatan literasi bagi para pengelola maupun user daripada perpustakaan itu sendiri.

“Jangan sampai ketika perpustakaan membuat sebuah program untuk pelayanan berbas digital, tetapi kemudian user tidak tahu, ataupun pengelolah tidak tahu, apa yang digunakan. Oleh sebab itu literasi digital juga dipahamkan kepada semua pihak, baik itu mahasiswa, pengunjung perpustakaan dan termasuk juga bagi pengelola perpustakaan,” pungkasnya.(bnk/habari.id).

Baca berita kami lainnya di