HABARI.ID, KOTA GORONTALO I Titik nol pembangunan infrastruktur Pusat Kuliner Kalimadu (Kalimantan Madura), menuai sorotan pedas dari Tim Pendamping Kegiatan Infrastruktur Kota Gorontalo, Abdullah Deno Djarai. Ketika melakukan kunjungan kerja yang dipimpin langsung Wali Kota Gorontalo, Marten Taha dan jajaran pejabat terkait Jumat (28/01/2022).
Pasalnya, dari hasil kunjungan kerja Pemerintah Kota Gorontalo dan Tim Pendamping Infrastruktur, ditemukan hasil pekerjaan proyek Kalimadu tepatnya di titik nol sangat tidak bagus dan asal-asalan.
“Kegiatan pembangunan infrastruktur ini didanai dengan anggaran besar, yakni Rp 5,2 Miliar bukan ratusan juta ..,”
“Sudah berjalan sekitar tiga bulan, tapi progresnya belum maksimal baru 20 persen. Harusnya, jika dilihat waktu pekerjaan lima bulan lebih atau 164 hari, sudah mencapai lebih dari 20 persen dengan hasil pekerjaan yang mengutamakan mutu dan kualitasnya ..,”
“Sesuai RAB (Rencana Anggaran Biaya), kami ketahui Kalimadu ini menggunakan K300. Nah, temuan kami pemasangannya asal-asalan dan tidak rapih, kalau tidak diperbaiki kami minta dibongkar ..,”
“Bahkan diduga belum melalui uji laboratorium. Jika sesuai prosedur, pekerjaan dilaksanakan setelah keluar hasil uji laboratorium ..,”
“Apalagi kami temukan hasil pekerjaan yang ada di titik nol, itu tidak seperti hasil pekerjaan di titik berikutnya ..,”
“Kami minta, pada rapat teknis dan evaluasi Senin pekan depan, Direktur dan konsultan perusahaan wajib hadir dan tidak bisa diwakili ..,”
“Karena kami sesuai dengan harapan Wali Kota Gorontalo dan masyarakat, pekerjaan infrastruktur ini harus berkualitas dan bermutu,” tegasnya.
Senada ditambahkan H. Erwin Rauf, Tokoh Masyarakat Kecamatan Kota Tengah, bahwa pekerjaan Kalimadu di titik nol tidak sesempurna paving block yang dikerjakan oleh dana kelurahan yang hanya ratusan juta.
“Maaf, kami tidak begitu tahu teknisnya. Namun, sesuai pantauan saya di lokasi tadi memang tidak maksimal dan rapih pekerjaan Kalimadu di titik nol ..,”
“Jika dibandingkan dengan pekerjaan paving block yang menggunakan K300 di kelurahan, lebih bagus yang ada di kelurahan yang dikerjakan dengan anggaran ratusan juta,” singkat Erwin.(bnk/habari.id).