HABARI.ID I Perjalanan karir Rusli Habibie sampai menjadi Gubernur Gorontalo 2 periode rupanya dimulai dari bisnis skala kecil.
Setelah lulus di Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung itu, Rusli muda pernah memulai bisnis dari menjual sepatu setelah sempat magang di PT Dirgantara Indonesia di awal Tahun 1990an.
“Dulu saya sama ibu masih di Bandung sempat jualan sepatu. Kami jual sepatu dari Cibaduyut kemudian dikirim ke Gorontalo,” kenang Rusli saat reuni dengan mantan karyawan PT Cahaya Mandiri Persada (CMP), Jumat (25/12/2020).
Kemudian pada Tahun 1996, Rusli Habibie kembali ke Gorontalo. Dari bisnisnya itu, Rusli kemudian mendirikan CV Cahaya Mandiri. Setelah berkembang dan merambah dunia konstruksi, kemudian mantan Bupati Gorontalo Utara itu mendirikan PT Cahaya Mandiri Persada.
Masuk awal tahun 2000, Rusli Habibie pun memulai peruntungannya. Tahun 2004, suami Idah Syahidah itu nekat meminjam uang di Bank Muamalat sebesar Rp 25 Miliar untuk operasional perusahaannya. Saat itu, Rusli harus berpikir untuk membayar angsuran sebesar Rp 350 Juta per bulan ke Bank Muamalat.
“Jadi, duduk pun mikirin utang. Tapi dengan kegigihan kita, ketekunan dan kejujuran kita, semua, Alhamdulillah, 3 tahun setengah kredit itu bisa kita lunasi. CMP waktu itu sangat berjaya,” kenangnya.
“Kita dapat pujian dari beberapa kepala daerah. Contohnya jalan di depan kantor ini (CMP). Tahun 2005-2006 kalau enggak salah, CMP yang kerja. Mulai dari Masjid, Pasar Moodu hingga ke Rumah Sakit Aloei Saboe. Bayangkan sudah 14 tahun jalannya masih sangat kuat,” sambung mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Gorontalo itu.
Rusli pun menyebut, kunci sukses CMP karena kekompakan, kejujuran, rajin dan disiplin. Perusahaannya yang baru seumur jagung bisa bersaing dengan perusahaan lain yang lebih dulu eksis di Gorontalo seperti PT SKC, Cahaya Nusa dan Jaya Karya.
Sukses sebagai rekanan di dunia konstruksi, Rusli pun terjun ke dunia politik. Pada Tahun 2008, Rusli terpilih sebagai Bupati Gorontalo Utara. Saat itu, pengelolaan CMP diserahkan kepada istri dan anaknya.
“Tapi tidak sampai 2 tahun, ternyata tidak mudah mengelola perusahaan ini. Akhirnya kita putuskan untuk dijual,” kenang mantan Ketua Gapensi Gorontalo itu.
Pada kesempatan reuni dengan menerapkan protokol kesehatan itu, Rusli pun menyerahkan santunan kepada eks karyawan CMP yang telah meninggal dunia dan mantan karyawan CMP.(rls).