HABARI.ID, DEPROV | Umat Hindu di Gorontalo berkomitmen menyukseskan pelaksanan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) I Wayan Sudiarta sekaligus anggota DPRD Provinsi Gorontalo menjelaskan bahwa pesta demokrasi menjadi salah satu tanggungjawab yang harus diseriusi sebagai wujud kecintaan dalam berbangsa dan bernegara.
Dharma agama dan dharma negara, menyukseskan pesta demokrasi Indonesia menjadi tema kegiatan dharma santi tingkat Provinsi Gorontalo yang digagas oleh PHDI selepas melaksanakan hari raya Nyepi tahun baru saka 1945 tanggal 22 Maret 2023 lalu.
“Dalam berbangsa dan bernegara kita umat hindu tentu diharapkan bisa menyukseskan Pemilu 2024, dan mengajak jajaran sampai tingkat desa melaksanakan pesta demokrasi yang cerdas, santun dan bijaksana. Sehingga menghasilkan pemimpin yang bijaksana dalam melaksanakan tugas dan jabatannya nanti,” ungkap I Wayan Sudiarta, Sabtu (27/05/2023).
Beberapa organisasi umat hindu pun ikut berkontribusi dan kolaborasi pada kegiatan dharma santi tingkat Provinsi Gorontalo dibawah koordinasi PHDI. Seperti Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI), Lembaga Pengembangan Dharma Gita (LPDG), sampai Persatuan Pinandita Nusantara dan tokoh umat beragama di Gorontalo.
“Ini menunjukan tekad dan kepedulian umat hindu untuk turut memperkuat nilai-nilai kebangsaan dalam spiritualitasnya. Dharma santi adalah rangkaian akhir dari perayaan nyepi, kegiatan ini juga tentu merupakan suatu ajaran untuk mewujudkan kerukunan antar umat beragama,” jelas Politisi Partai Golkar itu.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo Adnan Entengo mengakui kegiatan dharma santi merupakan salah satu implementasi keberagaman suku, agama dan budaya dan kerukunan beragama di Gorontalo. Menurutnya keberagamaan juga bagian dari terlaksananya pembangunan di daerah.
“Kami dari DPRD Provinsi Gorontalo sangat mengapresiasi, dan tantangan ke depan adalah bagaimana merekatkan anak bangsa dan menjaga kerukunan antar umat beragama apalagi akan memasuki pesta demokrasi tentu memiliki perbedaan-perbedaan, jangan sampai momen itu menganggu kerukunan beragama di Gorontalo,” tandasnya. (dik/habari.id)
