Paradigma Kepariwisataan Bergeser, Perlu Adaptasi dan Sinkronisasi Program di 2021

oleh
paradigma kepariwisataan bergeser
Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Pariwisata Sinkronisasi Program Kegiatan tahun anggaran 2021 yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo di Hotel Grand Q Kota Gorontalo, Selasa (10/03/2020).[foto_hms.pmprv]
banner 468x60

HABARI.ID I Paradigma kepariwisataan mulai bergeser. Tak lagi mengandalkan quantity of tourism, melainkan quality of tourism. Menurut Sekdaprov (Sekretaris Daerah Provinsi) Gorontalo, Darda Daraba, perubahan dan pergeseran paradigma kepariwisataan ini, perlu diikuti dengan pembenahan oleh Dinas Pariwisata sebagai bentuk adaptasi.

“Bisa jadi, yang masuk di satu objek wisata cuma lima orang. Kemudian di objek wisata satunya lagi, yang masuk adalah 100 orang …,”

“Tapi ternyata, pemasukan devisa lebih banyak dihasilkan dari yang lima orang ini. Makanya, sekarang bagaimana kita meningkatkan kualitas pariwisata kita. Jelas ini butuh pembenahan,” ungkap Darda pada kegiatan Rakor Pariwisata Sinkronisasi Program Kegiatan tahun anggaran 2021 yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo di Hotel Grand Q Kota Gorontalo, Selasa (10/03/2020).

Terkait dengan sinkronisasi, menurut Darda, setiap dinas pariwisata kabupaten/kota harus mengindetifikasi kebutuhan masing-masing destinasi wisata sebagai langkah awal pembenahan sektor pariwisata.

“Kita harus sejalan, jangan ada yang ke kiri, yang lainnya ke kanan. Gunanya sinkronisasi, adalah untuk menyelaraskan semuanya. Di sini kebutuhannya apa, disana kebutuhannya apa. Jadi semuanya jelas dan terpenuhi,” tambahnya.

Diwawancarai secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Rifli Katili menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk menyingkronkan program pengembangan destinasi serta pengembangan pemasaran dan promosi. Sinkronisasi pengembangan ekonomi kreatif juga dibahas di dalamnya.

“Kita ingin mengajak teman-teman dari kabupaten/kota, agar tidak melakukan secara parsial. Tetapi dilakukan secara terpadu, termasuk dalam mempromosikan destinasi yang ada di masing-masing daerahnya …,”

“Bagaimana kita mem-branding, mengiklankan dan menjual destinasi-destinasi yang ada di daerah harus dilakukan secara terpadi,” tutur Rifli.

Rifli menambahkan Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo akan bekerja sama dengan Bapppeda dan BPS Gorontalo dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Mengingat pariwisata merupakan penyumbang kedua terbesar devisa negara.(rls/fp/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan