HABARI.ID I Saat sebagian besar masyarakat sedang kesulitan, pemerintah hadir dengan berbagai program yang setidaknya bisa membantu meringankan. Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) pun digulirkan. Mulai dari bantuan pangan, hingga membuka dapur umum, juga dilakukan pemerintah dan unsur terkait.
Tapi di tengah kesibukan membantu masyarakat terdampak kebijakan penanganan Covid-19 ini, kritik terhadap pemerintah datang bertubi-tubi dari segelintir orang.
Kritikan ini banyak berseliweran di media sosial, termasuk facebook. Di lokal Gorontalo sendiri, kritik itu menyorot pada pembagian sembako, seperti yang dilakukan salah satu aktivis partai.
Narasi yang digunakan memang general, menyorot pemerintah secara umum. Tapi soal distribusi sembako dianggapnya sebagai kesempatan membangun citra diri (pencitraan).
Postingan ini malah dicibir dan dibully sebagian besar netizen. Macam-macam komentarnya. Ada yang mengomentari postingan itu dengan sekedar memberi pikiran banding lalu mengajak sama-sama membantu pemerintah, ada yang berkomentar dengan kalimat menyindir, hingga berkomentar dengan kalimat mengejek.
Banyak diantara orang-orang yang berkomentar itu, justru menyupport kebijakan pemerintah dan upaya yang dilakukan masing-masing kepala daerah, baik Gubernur, Bupati dan Wali Kota.
Dari sekian banyak netizen yang berkomentar itu, ada juga yang menganggap kritikan itu bagian dari intrik politik (politisasi) yang digulirkan di tengah upaya keras pemerintah menangani Covid-19.
Yang dilakukan pemerintah saat ini, harus didukung selama itu ada kaitannya dengan niat baik membantu banyak orang. Masing-masing pemimpin punya cara sendiri, cara yang khas.
Mendatangi masyarakat untuk menyerahkan secara langsung bantuan, adalah bentuk komunikasi yang dilakukan kepala daerah skaligus memotivasi dan menyemangati masyarakat yang masih dirundung kesulitan.(fp/habari.id)