HABARI.ID, KOTA GORONTALO I Munas (Musyawarah Nasional) APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia), adalah wadah yang melahirkan sebuah rekomendasi program kegiatan straregis untuk Pemerintah Pusat. Termasuk merekomendasikan program di bidang perempuan, sehingga rekomendasi program tersebut bisa direalisasikan seluruh pemerintah kota di Tanah Air, tak terkecuali Pemerintah Kota Gorontalo.
Nah, pada Munas VII APEKSI tahun ini yang menjadikan Kota Surabaya sebagai tuan rumah Munas VII APEKSI, mengagas sebanyak 18 program kegiatan dalam rangkaian Munas VII APEKSI.
Dari 18 program kegiatan yang dilaksanakan pada rangkaian Munas VII APEKSI tahun 2025, satu diantaranya berkaitan dengan bidang perempuan, karena perempuan dinilai memiliki peran penting dan strategis dalam pelaksanaan pembangunan di daerah.
Inilah salah satu alasan, kenapa keikutsertaan Pemerintah Kota Gorontalo dalam Munas VII APEKSI tahun 2025, turut menghadirkan perempuan-perempuan dalam forum resmi nasional tersebut.
“Ada kegiatan khusus perempuan di APEKSI, dan kami hadir karena memang memiliki peran strategis di forum tersebut. Karena perempuan dinilai sebagai agen perubahan mampu mendorong perubahan positif di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga lingkungan,” ujar Kepala Bappeda Kota Gorontalo, Hj. Meidy N. Silangen, Jumat (09/05/2025).
Lanjuta Kepala Bappeda Kota Gorontalo yang akrab disapa Haja Novi itu, salah satu agenda penting adalah Ladies Program, yang menjadi wadah diskusi dan kolaborasi para istri kepala daerah serta pejabat perempuan dari seluruh Indonesia.
Tema yang diusung tahun ini, “Dari Perempuan untuk Negeri”, membahas peran perempuan dalam pembangunan daerah, termasuk dukungan terhadap pelayanan dasar seperti Posyandu, serta promosi UMKM dan branding daerah.
Kota Gorontalo sendiri tampil membanggakan lewat fashion show Wastra Nusantara, dengan menampilkan kain khas karawo yang dikenakan oleh Ketua TP PKK Kota Gorontalo. “Kami ingin memperkenalkan kekayaan lokal Gorontalo, terutama karawo yang merupakan sulaman tangan bernilai tinggi,” tambah Haja Novi.
Selain itu, rombongan juga berpartisipasi dalam Karnaval Budaya Light Culture Parade yang akan digelar pada hari ini, Jumat (9/05/2025). Delegasi perempuan dari Gorontalo mengenakan busana karawo dengan tema warna-warni yang menggambarkan semangat dan keindahan budaya lokal. Acara ini sekaligus menjadi strategi promosi pariwisata dan city branding “Gorontalo Kota Jasa”.
Tak hanya itu, APEKSI juga menghadirkan Youth City Changers (YCC), wadah bagi anak muda dari berbagai kota untuk berbagi ide dan berinovasi.
Pemerintah Kota Gorontalo turut serta dengan mengutus satu perwakilan mahasiswa asal Gorontalo yang saat ini sedang menempuh studi di Malang. “Kami percaya, ide-ide segar dari generasi muda sangat penting untuk masa depan kota,” ungkap Haja Novi.
“Sangat disayangkan jika masih ada yang mempersoalkan kehadiran perempuan dalam kegiatan ini. Di era sekarang, perempuan bukan hanya pendamping, tapi juga penggerak pembangunan. Kami hadir dengan tugas, tanggungjawab dan visi yang jelas,” timpalnya menutu.(bm/habari.id).