Menteri Koperasi-UKM dan Bupati Tulungagung Lepas Ekspor Produk Batu Fosil ke Jerman

oleh
Menteri Teten Masduki
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki bersama Bupati Tulungagung Maryoto Birowo Di Depan Kontainer memecah kendi sebagai tanda pemberangkatan ekspor ke Eropa, Jum'at (22/10/2021)
banner 468x60

HABARI.ID, TULUNGAGUNG I Menteri Koperasi-UKM, Teten Masduki bersama Bupati Tulungagung Maryoto Birowo berangkatkan ekspor kerajinan jenis batu fosil ke Eropa tujuan Humburg, Jerman, pada Jumat (22/10/2021).

Produk kerajinan batuan fosil tersebut berupa unit wastafel dan bathtub yang diproduksi oleh UD Karya Indonesia asal Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.

Menurut Menteri Koperasi-UKM, Teten Masduki, kerajinan batu fosil tersebut merupakan produk custom yang unik dan sangat jarang di jumpai pada pasar umum.

“Saya optimis ekspor produk custom seperti fosil kayu ini bisa meningkat, meskipun dalam kondisi pandemi,” katanya.

Minat beli produk kerajinan oleh Negara asing ke Indonesia, tentu akan berdampak baik yang berkelanjutan bagi ekonomi masyarakat. “Ekspor produk ini bisa diandalkan menjadi pondasi ekonomi masyarakat,” paparnya.

Menurut Teten Masduki, dengan adanya kegiatan UMKM ini pemerintah terus berupaya memberikan dukungan sepenuhnya dengan membangun ekosistem agar koperasi dan UMKM berkembang.

“Pemerintah pusat dan daerah akan bekerjasama membangun ekosistem ekonomi agar koperasi dan UMKM berkembang,” tandasnya.

“Kita akan support supaya koperasi dan UMKM meningkatkan kapasitas produksi dan mengembangkan produk yang berdaya saing. Sehingga kita siap membangun ekonomi berbasis Koperasi dan UMKM,” tambahnya.

Sementara itu, Pengrajin fosil kayu, Nanang Setiawan mengatakan, pada tahun 2020 lalu pernah ekspor sebanyak satu kontainer, kemudian tahu ini 2021 juga satu kontainer.

“ekspor sempat terhenti karena dampak pandemi beberapa waktu lalu, dan sekarang bisa melanjutkan pengiriman pesanan lagi,” katanya.

Saat ini, meskipun biaya logistik pengiriman harganya jauh lebih mahal, akan tetapi permintaan dari buyer tetap berlanjut mengigat stok produk di showroom mitra kosong.

“Kenaikan biaya logistik (pengiriman) akan menyebabkan harga jual produk di Eropa juga ikut naik. Jadi, meski harganya lebih mahal dia masih mau beli,” tutupnya.(fal/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan