HABARI.ID I Wali Kota Gorontalo Marten Taha angkat bicara terkait pro-kontra pemulangan eks ISIS ke tanah air.
Dirinya menolak dengan tegas kehadiran eks ISIS di Indonesia terlebih di wilayah Serambi Madinah ini.
Kota Gorontalo yang mayoritas Muslim, tidaklah dijadikan sebagai alasan untuk menerima kembalinya eks ISIS tanah air.
Ia menjelaskan, pemulangan para anggota eks ISIS tersebut akan berdampak lain pada stabilitas negara.
“Memang benar, mereka sebelumnya adalah warga negara Indonesia. Tapi mereka sudah terang-terangan menyatakan bukan lagi sebagai warga negara Indonesia, bahkan sudah berperang untuk sebuah ideologi pembentukan negara lain,” jelas Marten Taha.
Marten menjelaskan, sikap dan langkah para eks ISIS tersebut telah melanggar aturan perundang-undangan tentang kewarganegaraan, terlebih khusus aturan-aturan terkait bela Negara.
Namun demikian, dirinya memandang bahwa ada sisi kemanusiaan yang perlu dipertimbangkan dan dijunjung tinggi.
“Tapi kan tidak serta merta semuanya kita tolak. Karena ada keluarga dan anak-anak yang bisa juga ada yang masih bayi, yang tak tahu menahu ikut dibawa ke Suriah …,”
“Kita serahkan ke negara untuk mencari treatment dalam menyikapi dan menangani anak-anak dan keluarga eks ISIS tersebut,” jelas Marten Taha.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat provinsi Gorontalo, terlebih khusus Kota Gorontalo, untuk menghindari paham-paham yang sudah mengarah pada radikalisme.
Islam adalah agama rahmatan lill alamin, tapi tetap menolak tindakan-tindakan kekerasan.(dwi/habari.id)