Menjawab Empat Persoalan di Empat Daerah dari Pesisir Teluk Tomini sampai Malut

oleh
teluk
Rektor UNG (Universitas Negeri Gorontalo), Dr. Eduart Wolok, ST. MT. IPM, saat bersama seluruh Kepala Desa.
banner 468x60

HABARI.ID, KAMPUS I Arah pengembangan kawasan pesisir Teluk Tomini dan Malut (Maluku Utara), tak hanya sebatas konsep yang dilahirkan Rektor UNG (Universitas Negeri Gorontalo), Dr. Eduart Wolok, ST. MT. IPM.

Akan tetapi, gagasan tersebut bakal menjadi jawaban atas empat persoalan di empat daerah baik Provinsi Gorontalo, Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara.

UNG sebagai inisiator pembentukan ADP (Asosiasi Desa Pesisir), tidak hanya menjadikan semua wilayah sebagai lokasi pelaksanaan studi oleh mahasiswa. Namun lebih dari itu, diantaranya pendidikan dan pengajaran, penelitian dan terakhir adalah pengabdian kepada masyarakat.

Eduart jelaskan, Wilayah pesisir memiliki keterkaitan fungsional yang erat antara daratan dan laut. Pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut yang beragam dapat menimbulkan berbagai konflik.

Dan Wilayah pesisir dihuni oleh berbagai kelompok masyarakat, dengan preferensi yang berbeda. Kemudian adanya sifat common property, atau milik bersama dan rejiim open access dari sumber daya pesisir dan laut.

“Sementara empat persoalan yang akan kami jawab pada program arah pembangunan kawasan pesisir Teluk Tomini ini, diantaranya kemiskinan ..,”

“Kerusakan sumber daya pesisir, minimnya infrastruktur dan kesehatan lingkungan di pemukiman desa terakhir adalah rendahnya kemandirian organisasi sosial desa, yang akan kami sinergikan dengan berbagai perguruan tinggi, Pemerintah Daerah sampai pusat,” ujarnya.

Dalam kerangka dasar pembangunan kawasan perdesaan kata Eduart, relevansinya memperluas skala ekonomi dengan memproduksi komoditas unggulan kawasan.

Kemudian menjadikan desa sebagai penentu harga, dan bukan hanya sebatas penerima harga, dan mengkolaborasikan semua desa dalam sebuah pembangunan kawasan perdesaaan yang solid.

“Sekali lagi saya sampaikan, program ini akan kami sinergikan dengan berbagai pihak baik pemerintah, akademisi, NGO, masyarakat atau komunitas, sektor swasta dan organisasi internasional yang kami sebuat semua unsur ini sebagai kemitraan multipihak, guna menjawab berbagai persoalan di pesisir,” jelasnya.

“Ada berbagai egenda yang sudah kami rencanakan dalam ADP ini, yakni restrukturisasi armada perikanan dan alat tangkap modern, verifikasi usaha nelayan ..,”

“Peningkatan kapasitas kelompok usaha bersama nelayan, fasilitasi penataan sentra atau kampung nelayan dan pengembangan kampung nelayan maju,” timpalnya.(bnk/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan