HABARI.ID, KOTA GORONTALO I Pelaksanaan resepsi perayaan (HUT) Hari Ulang Tahun ke 294 Kota Gorontalo tahun ini, berlangsung berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Sebab, pada resepsi HUT ke 294 Kota Gorontalo yang berpusat di Gedung Bandayo Lo Yiladia Sabtu (19/03/2022) malam itu, panitia pelaksana turut mengundang mantan Wali Kota Gorontalo dan Wakil Wali Kota Gorontalo.
Mulai dari Penjabat Wali Kota Gorontalo Weni Liputo, Adhan Dambea Wali Kota Gorontalo, Wakil Wali Kota Gorontalo Feriyanto Mayulu dan Wakil Wali Kota Gorontalo dr. Budi Doku.
Hal ini seperti diungkapkan Kepala Bagian Tapem Setda Kota Gorontalo, Abdulhafidz Daud. S.Sos M.M, yang juga Sekretaris Panitia Pelaksanaan Hari Ulang Tahun ke 294 Kota Gorontalo tahun ini.
“Pada pelaksanaan resepsi dalam rangka Hari Ulang Tahun ke 294 Kota Gorontalo, kami juga mengundang Mantan Wali Kota Gorontalo dan Wakil Wali Kota Gorontalo. Baik Pak Adhan Dambea, Pak Weni Liputo, Pak Feriyanto Mayulu dan Pak dr. Budi Doku,” ujarnya.
Namun dari semua mantan Wali Kota Gorontalo dan Wakil Wali Kota Gorontalo yang diundang Pemerintah Kota Gorontalo, yang turut hadir pada kegiatan tersebut hanyalah Penjabat Wali Kota Gorontalo Weni Liputo.
Padahal, Wali Kota Gorontalo Dua Periode Marten Taha, sangat mengharapkan kehadiran seluruh Mantan Wali Kota Gorontalo dan Mantan Wali Kota Gorontalo, untuk hadir pada resepsi HUT ke 294 Kota Gorontalo di Bandayo Lo Yiladia.
Dalam sambutannya, Wali Kota Gorontalo Marten Taha menyapa dan menyambut baik kehadiran Mantan Penjabat Wali Kota Gorontalo, Weni Liputo. Bahkan, Wali Kota Gorontalo Marten menyebut Weni, sebagai Wali Kota Gorontalo Periode tahun 2013-2014.
“Meski syukuran memperingati HUT ke 294 Kota Gorontalo ini digelar sederhana, namun penuh dengan kebersamaan, keakraban dan kekeluargaan,” ucapnya.
Ia jelaskan setiap kali seseorang memperingati hari ulang tahun, pasti teringat dalam pikiran adalah masa lalu.
“Orang kali memperingati hari ulang tahunnya, pasti teringat akan masa lalunya. Tetapi kalau dalam konteks kita memperingati hari ulang tahun daerah baik kabupaten, kota, provinsi dan negara seperti sekarang ini, bukan lagi mengenang masa lalu ..,”
“Masa lalu merupakan refleksi untuk kita ejawantahkan pada hari ini, demi kemaslahatan dimasa depan. Dan itulah yang paling penting daripada kita berilusi dengan masa lalu ..,”
“Hampir tiga abad, Kota Gorontalo ini diperingati hari ulang tahunnya sejak berpindahnya Ibu Kota Gorontalo dari Dungingi ke Biawu, Biawao dan Limba pada saat itu ..,”
“Dulu Ibu Kota sebelum tahun 1728, Gorontalo dibawah kepemimpinan Sultan Botutihe, itu berada di Dungingi. Jadi tidak heran, kalau orang Dungingi bisa menjabat sebagai pimpinan di Kota Gorontalo. Atinya, kami mengembalikan sejarah,” jelasnya.
Selain menceritakan tentang sejarah tujuh kerajaan di Gorontalo. Ia turut menjelaskan tentang perjalanan pemerintahan modern Kota Gorontalo, sebagai daerah otonom.
Mulai dari Wali Kota Gorontalo R. Atje Slamet, Taki Niode periode, Jusuf Bilondatu, Prof. Hasan Abas Nusi, A. H. Nadjamudin, Jusuf Dalie.
Kemudian Achmad Arbie, Medi Botutihe, Adhan Dambea, Weni Liputo (penjabat) dan terakhir adalah dirinya yakni Marten Taha periode 2014 sampai dengan sekarang.
“Selema kurang lebih tujuh tahun memimpin Kota Gorontalo, kami berusaha dan berupaya semaksimal mungkin memberikan yang terbaik untuk daerah dan masyarakat Kota Gorontalo ..,”
“Semoga karya-karya akan memberikan perubahan yang signifikan terhadap kemajuan daerah. Karena kita diperhadapkan dengan berbagai persoalan, seperti dua tahun terakhir yakni pandemi Covid-19 ..,”
“Bukan hanya masalah kesehatan, tetapi persoalan sosia, budaya, ekonomi sampai dengan agama pun menerima dampaknya ..,”
“Seiring dengan berjalannya waktu dan berbagai upaya dan dukungan dari semua pihak, persoalan ini lambat laut dapat diatasi ..,”
“Dengan melalui PSBB, PPKM dan saat ini kita upaya dilakukan mampu mempertahankan kita dan terus melakukan ikhtiar memulihkan perekonomian yang terkontraksi oleh Covid-19,” pungkasnya.(bnk/habari.id).