Komisi II Minta Koperasi dan UMKM Diberi Pendampingan Khusus

oleh
RDP antara Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo dengan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Provinsi Gorontalo.[foto_istmewa]
banner 468x60

HABARI.ID I Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara jajaran Komisi Dua DPRD Provinsi Gorontalo dengan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Provinsi Gorontalo, Senin (10/02/20), membahas berbagai hal.

Tidak terkecuali tentang pendampingan terhadap pelaku Koperasi dan UMKM daerah. Ini yang menjadi catatan khusus Komisi II.

RDP ini, kata Ketua Komisi Dua Hj. Espin Tulie, SE. M.Si, memang ada banyak program dan kegiatan yang dibahas dalam RDP tersebut.

Baik itu capaian program kegiatan perbidang di instansi itu, sampai dengan bagaimana pelaksanaan pendampingan oleh instansi terhadap pelaku koperasi dan UMKM daerah.

“RDP ini, merupakan hasil dari kunjungan kerja tentang peningkatan Koperasi dan UMKM di Provinsi Sulawesi Utara, yang kami lakukan belum lama ini …,”

“Kami berharap, Dinas terkait di Gorontalo bisa seperti daerah lain, yang memberi perhatian khusus terhadap pelaku koperasi dan UMKM daerah. Apalagi di Gorontalo, begitu banyak potensi yang bisa dikembangkan, dan menjadi keunggulan daerah,” ujar Espin.

Terobosan yang dilakukan daerah lain seperti Sulut contohnya. Buah Pala dijadikan sebagai minuman segar dan menyehatkan. Terobosan serupa juga harus bisa dilakukan oleh Gorontalo. Ini tentunya, sangat erat dengan pendampingan dan pelatihan kepada pelaku UMKM daerah.

“Antara Diskoperindag Provinsi Gorontalo, Disnakerkop Kota Gorontalo dan Kabupaten, harusnya bisa bersinergi dalam mengembangkan wawasan pelaku UMKM …,”

“Termasuk menjalin kerjasama dengan ritel modern, yang menjadi potensi pasar bagi pelaku UMKM. Karena, dari penyampaian Kadis Diskuperindag, masih minim produk lokal yang ada di ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret,” kata Espin.

Demikian pula dengan koperasi, dimana masih begitu banyak koperasi yang tidak sehat. Artinya, dari 1000 lebih koperasi yang ada di Gorontalo, hanya sekitar 800-an yang dinyatakan sehat atau sering melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT).

“Memang begitu banyak program kegiatan dalam rangka meningkatkan kualitas koperasi, terus dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Namun, bagi kami itu belum maksimal. Karena masih ada juga koperasi yang belum pernah melakukan RAT,” terang Espin.(4bink/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan