Kisruh di Partai Golkar Tulungagung, Ada Upaya Sistematis Cekal Asmungi Maju sebagai Ketua?

oleh
Partai Golkar
Kader Partai Golkar Tulungagung di ruang Kejaksaan Negeri Tulungagung. Mereka datang mempertanyakan kelanjutan Dana Banpol.[foto_istimewa]
banner 468x60
HABARI.ID, TULUNGAGUNG I Kisruh di tubuh Partai Golkar Kabupaten Tulungagung, makin meruncing sehari menjelang Pelaksanaan Musda Partai Golkar yang digelar 11 Agustus. Puluhan kader Beringin mendatangi kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Tulungagung, Senin (10/08/2020).

Mereka menyampaikan protes dan mosi tidak percaya kepada Asmungi yang dinilai tidak transparan dan sewenang-wenang dalam pengambilan keputusan.

“Kita juga protes soal pencalonan Asmungi menjadi ketua DPD lagi. Sebagian besar kader sudah tidak percaya terhadapnya …,”

“Terkait PLT (Pelaksana Tugas) DPD yang ditunjuk belum ada Muscam, secara konstitusi partai itu sudah salah. Harusnya muscam dulu baru ditetapkan,” kata Karwito, Koordinator aksi.

Tidak hanya itu, mereka juga mendesak agar segera diadalam Muscamlub terkait kekosongan jabatan ketua Pengurus Kecamatan Gondang yang sudah lebih 6 bulan.

Karwito juga soal pemberhentian ketua PK Sumbergempol yang dilakukan secara sepihak. Tidak ada alasan yang jelas atau tanpa prosedur. Mereka menuntut agar Ketua PK Sumbergempol segera dikembalikan.

Karwito menegaskan, jika tuntutannya tidak ditanggapi oleh Ketua DPD Tulungagung, maka ia akan mengerahkan masa lebih besar lagi, dan menggalang solidaritas di semua Pengurus Desa.

Sebelumnya, massa sempat mendatangi kantor Kejaksaan Negeri Tulungagung untuk menanyakan perihal kelanjutan Kasus Hibah yang pernah menjerat Asmungi Tahun 2018 lalu.

Sementara itu, Asmungi ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Tulungagung, tidak merasa kaget dengan kisruh yang menimpanya.

Dan sepertinya ada upaya sistematis untuk mencekal Asmungi maju sebagai calon Ketua DPD. “Saya sudah tau dari semalam. Mereka kumpul dimana, dan siapa yang datang dan skenario apa, saya sudah tau,” beber Asmungi.

Sebagai ketua DPD non aktif, paham betul motif gerakan yang dinilainya berbau politik. “Saya paham, ini bermotif politik. Karena paham peta dukungan, jalan satu-satunya, yaaa melakukan gerakan ini,” terangnya.

Meski telah ‘digoyang’, Asmungi masih percaya kalau dirinya akan memperoleh dukungan penuh dari peserta Musda untuk duduk di posisi Ketua yang ketiga kalinya.(fal/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan