Kerja Kelompok Dapat Tingkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia

oleh
kerja
Hj. Linang T. Akase, S.Pd.
banner 468x60

HABARI.ID I Metode kerja kelompok terhadap siswa dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik Kelas IX SMP Negeri I Tilongkabila, khususnya pada materi reproduksi manuasi. Penelitian

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Menurut Depdiknas (2003: 2) Ilmu Pengetahuan Alam mengkhususkan diri pada beberapa materi di antaranya sistem reproduksi pada manusia. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam perlu diterapkan metode dan model serta pendekatan yang tepat sehingga peserta didik akan termotivasi dalam belajar yang pada akhirnya hasil belajarnya meningkat.

Purwaningsih (2005:1) mengemukakan bahwa untuk meningkatkan kemampuan kritis dan kreatif peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, guru bisa merancang pembelajaran dengan tepat. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan berpikir kritis dan kretif peserta didik meningkatkan secara signifikan, ketentuan belajar klasikal tercapai dan tugas-tugas peserta didik terpenuhi bila proses pembelajaran dengan menggunakan kerja kelompok. Dalam pembelajaran menggunakan kerja kelompok peserta didik dapat saling membantu dan saling memberikan informasi tentang materi Ilmu Pengetahuan Alam sehingga kemampuan mereka dalam menganalisis dapat meningkat sesuai yang diharapkan.

Namun sejauh ini fakta menunjukkan penyajian materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam hanya dilaksanakan dalam bentuk ceramah yang divariasikan dengan tanya jawab. Cara pembelajaran yang demikian itu ternyata tidak mampu meningkatkan belajar peserta didik, khususnya pada peserta didik Kelas IX SMP Negeri 1 TIlongkabila Kabupaten Bone Bolango. Penyajian materi melalui ceramah menjadikan peserta didik lebih banyak diam sambil mendengarkan ceramah guru. Hal ini menjadikan peserta didik sulit untuk memahami materi secara keseluruhan. Selain itu, apa yang diceramahkan guru sulit bertahan dalam ingatan peserta didik.

Fakta yang terungkap di atas merupakan pengalaman peneliti selama mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam materi Sistem reproduksi pada manusia pada peserta didik Kelas IX SMP Negeri 1 TIlongkabila Kabupaten Bone Bolango. Dari 29 orang peserta didik Kelas X-2, terdapat 48% atau 13 orang peserta didik sudah tuntas sedangkan 52% atau 16 orang peserta didik lainnya mempunyai hasil yang rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa metode dan pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran belum dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga hasil belajar rendah. Karena itu, model kerja kelompok merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada materi sistem reproduksi pada manusia dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut: (1) peserta didik banyak keliling kelas untuk melihat pekerjaan temannya pada saat diberikan mengerjakan tugas Ilmu Pengetahuan Alam, (2) peserta didik cenderung diam dan tidak mengerjakan tugas yang diberikan, dan (3) kurangnya pengetahuan peserta didik terhadap materi pelajaran

Berdasarkan hal tersebut maka dapat dilakukan tindakan-tindakan perbaikan pengajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui penerapan pendekatan kerja kelompk, sehingga peserta didik tertantang untuk menunjukkan kemampuannya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi sistem reproduksi pada manusia. Dengan adanya hal tersebut maka peserta didik akan termotivasi untuk meningkatkan hasil belajarnya.

Dalam mengidentifikasi masalah, dapat diidentifikasi sebagai berikut, yakni kemampuan peserta didik masih tergolong rendah terutama pada konsep sistem reproduksi pada manusia. Metode pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan kondisi peserta didik. Ilmu Pengetahuan Alam dianggap pelajaran yang sulit dan membosankan. Pembelajaran yang berlangsung kurang melibatkan peserta didik.

Kemudian melalukan permusan masalah, dan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar peserta didik pada materi Sistem reproduksi pada manusia dapat ditingkatkan melalui metode kerja kelompok di Kelas IX SMP Negeri 1 TIlongkabila Kabupaten Bone Bolango?.

Dalam memecahkan masalahnya, rendahnya hasil belajar peserta didik pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi Sistem reproduksi pada manusia dapat diupayakan pemecahannya dengan menggunakan metode kerja kelompok, yaitu pembelajaran dengan membentuk kelompok kerja atau kelompok kecil dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

Dan tujuan dari penilitian ini, utama yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui penerapan metode kerja kelompok dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Sistem reproduksi pada manusia di Kelas IX SMP Negeri 1 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango.

Dengan judul penelitian, Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik pada Materi Sistem reproduksi pada manusia melalui Metode Kerja Kelompok di Kelas IX SMP Negeri 1 Tilongkabila. Dan tujuan lainnya, untuk mengetahui penerapan metode kerja kelompok dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Sistem reproduksi pada manusia di kelas Kelas IX SMP Negeri 1 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango.

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas Kelas IX SMP Negeri 1 Tilongkabila yang berjumlah 29 orang, usianya rata-rata antara 14 – 15 tahun. Analisis data dilakukan melalui analisis terhadap hasil observasi dan hasilnya digunakan untuk merefleksi diri apakah anak sudah meningkat hasil belajarnya. Hasil analisis ini akan digunakan untuk merencanakan tindakan pada setiap siklus.

Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rata-rata persentase jumlah siswa yang memperlihatkan peningkatan hasil belajar yang diharapkan, seperti yang nampak pada pada siklus I 63,75% siswa yang mempunyai hasil belajar yang baik, dan pada siklus II mencapai 87,50%. Dengan demikian indikator kinerja yang telah ditetapkan yakni minimal 78% atau 23 orang dari 29 siswa sudah mempunyai nilai di atas 75.

Disamping itu hipotesis tindakan yang telah dirumuskan yakni “jika dalam proses pembelajaran digunakan metode kerja kelompok, maka hasil belajar peserta didik pada materi sistem reproduksi pada manusia di Kelas Kelas IX SMP Negeri 1 Tilongkabila akan meningkat.(bnk/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan