Kemiskinan di Gorontalo Tinggi, Ini Penjelasan Kepala BPS Provinsi Gorontalo

oleh
banner 468x60

HABARI.ID | Forum Konsultasi Publik (FKP) Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Gorontalo tahun 2025 menjadi momentum penting dalam merumuskan langkah-langkah strategis untuk menangani masalah kemiskinan di daerah.

Acara yang dibuka oleh Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya, di Ballroom Hotel Aston Kota Gorontalo, Selasa (20/02/2024) ini mengundang berbagai pemangku kepentingan untuk berdiskusi dan menyusun rencana kerja bersama.

Sebagai salah satu narasumber, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif memaparkan data dan analisis mengenai masalah kemiskinan di daerah Gorontalo.

“Data Susenas bukan Maret 2023 menunjukkan bahwa sekitar 15,15 persen atau sebanyak 183,71 ribu penduduk Gorontalo masih hidup di bawah garis kemiskinan. Angka ini menempatkan Gorontalo sebagai salah satu provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia,” jelas Mukhanif.

Mukhanif juga menyoroti tren kemiskinan yang memang sudah menunjukkan penurunan dari masa-masa awal berdirinya Provinsi Gorontalo pada tahun 2002. Namun, tantangan yang dihadapi masih besar, terutama terkait ketimpangan pendapatan di antara penduduk, rendahnya kontribusi sektor industri terhadap PDRB, serta transformasi industri yang lambat.

“Kenapa kemiskinan di Provinsi Gorontalo tinggi? Ketimpangan pendapatan menjadi salah satu faktor. Rata-rata pengeluaran konsumsi penduduk pada kelompok penduduk terbawa Gorontalo merupakan terendah kedua di Indonesia. Padahal pada desil yang lain malah peringkatnya tinggi. Data Sakernas 2023 menunjukan rata-rata pendapatan pekerja bebas Gorontalo terendah ketiga di Indonesia. Menggambarkan pendapatan orang miskin di Gorontalo lebih rendah dibanding Provinsi lain,” kata mukhanif.

Mukhanif mendorong pengembangan sektor industri makanan dan minuman sebagai salah satu langkah strategis. Sektor ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas terhadap aktivitas ekonomi di provinsi Gorontalo.

“Sektor ini memiliki backward linkage dan forward linkage tinggi. Sehingga dampaknya akan meningkatkan aktivitas ekonomi lain sebagai input bahan baku maupun aktivitas ekonomi pengguna produk industri makanan dan minuman,” tandasnya.

Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya, menegaskan pentingnya penanganan kemiskinan sebagai salah satu prioritas pembangunan daerah pada tahun 2025. Dalam sambutannya, Ismail Pakaya menekankan perlunya kolaborasi antara stakeholder untuk merumuskan program pembangunan daerah yang berkelanjutan.

“Kami yakin dengan kerjasama yang solid, kami dapat mengatasi tantangan kemiskinan ini dan membawa Gorontalo menuju pembangunan yang lebih baik,” ungkapnya. (dik/habari.id)

Baca berita kami lainnya di