KBM Tatap Muka Di Masa Covid-19 Bakal Dilaksanakan

oleh
KBM, Covid-19.
Yosef P. Koton, Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo, saat diwawancarai awak media.
banner 468x60
HABARI.ID I KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) tatap muka di masa pandemi Covid-19, bakal dilaksanakan. Namun menurut Kepala Dikbudpora (Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga) Provinsi Gorontalo Yosef P. Koton Rabu (02/09/2020), KBM tersebut hanya diberlakukan bagi kelas praktikum.

Pelaksanaan KBM tatap muka ini, tidak dilaksanakan diseluruh lembaga pendidikan yang tersebar di Provinsi Gorontalo.

Karena antara Dikbudpora dengan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, melihat kondisi dan situasi wilayah atau daerah.

“Untuk daerah zona merah masih dilarang untuk pembelajaran tatap muka langsung. Yang bisa melakukan tatap muka langsung hanya zona hijau dan kuning …”

“Namun harus menggunakan protokol Covid-19, dan mengacu kepada satuan tugas nasional. Kalau kita lihat dari data satuan tugas provinsi gorontalo …”

“Hanya daerah pohuwato dan boalemo yang masuk zona kuning. Tetapi secara nasional provinsi gorontalo itu masih di zona merah …”

“Oleh karena itu, kita belum bisa melakukan KBM tatap muka langsung. Tetapi untuk SMK yang praktikum, itu sudah bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka langsung,” kata Yosef.

Setiap lembaga pendidikan juga harus membuat kesepakatan dengan komite sekolah, untuk melakukan pembelajaran tatap muka langsung.

Agar bisa melaksanakan pembelajaran praktek, selain itu harus ada kesepakatan dari pihak sekolah dengan orang tua siswa, yang sudah dibahas bersama melalui rapat.

“Kalau gorontalo sudah melaksanakan itu dan dinas pendidikan sudah menyurat ke satuan tugas provinsi gorontalo …”

“Untuk melakukan pembelajaran tatap muka langsung khusus pembelajaran praktek, dan menggunakan protokol kesehatan new normal,” jelas Yosef.

Ada sebanyak 12 SOP (Standar Operasional Terpadu) yang harus dipatuhi, dalam melaksanakan pembelajaran. Mulai dari berangkat ke sekolah, sampai dengan kembalinya siswa ke rumah.

“Proses pembelajarannya di protokol kesehatan new normal, kita akan melakukan sistem sif, didalam ruangan hanya 50 persen saja siswa yang berada di kelas …”

“jadi, yang sudah bisa dilaksanakan untuk gorontalo baru kelas praktikum untuk SMK. Tetapi pembelajaran akademik untuk SMA, SLB belum bisa, demikian juga pembelajaran teori di SMK …”

“Sampai dengan sekarang ini, seluruh lembaga pendidikan, telah menyederhanakan kurikulum. Jadi kopetensi dasarnya itu biasanya 100 persen, sudah dikurangi …”

“Hal yang penting saja yang diajarkan, dan waktunya juga dikurangi,” tandasnya.(sodik/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan