Kapolda Brigjen Pol Adnas: Saya Seperti Berada di Rumah Sendiri

oleh -45 Dilihat
oleh
Kapolda Brigjen Pol Adnas
Kapolda Gorontalo Brigjen Pol Adnas bersama jajarannya saat bersilaturahmi dengan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di Rumah Jabatan, Kamis (3/5/2020). Ini merupakan pertemuan perdana keduanya usai Kapolda dilantik 3 Februari 2020 lalu.[foto_hms.pmprv]

HABARI.ID I Bagi Kapolda Gorontalo Brigjen Pol Adnas, keberadaannya di Gorontalo ibarat seperti pulang kampung. Seperti rumah sendiri lebih tepatnya. Gorontalo punya kesamaan kultur dengan Ranah Minang, tempatnya berasal.

Gorontalo adalah daerah yang masih kental dengan adat. Lebih tepatnya, adat yang tak bisa dipisahkan dengan agama. Ini merupakan manivestasi dari Adat bersendikan Syara’ dan Syara’ bersendikan Kitabullah. Ini menjadi falsafah Gorontalo.

banner 468x60

Falsafah ini, sama dengan yang digunakan di daerah Minang, Sumatera Barat. Adat di daerah itu juga tak bisa dipisahkan dan menyatu dengan agama.

Ini diungkapkan Kapolda Adnas saat menggelar silaturrahmi dengan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di rumah jabatan, Kamis (05/03/2020).

“Saya merasa Like Coming Home. Di Minang juga ada pepatah adat bersendikan sara, sara bersendikan kitabullah, sama dengan Gorontalo. Insyaallah, saya akan dharma baktikan tanggung jawab ini selama ditugaskan di bumi serambi madinah,” paparnya.

Pertemuan yang digelar kali ini merupakan pertemuan perdana antara Gubernur Rusli dan Kapolda Gorontalo Brigjen Pol Adnas pasca dilantiknya pada 3 Februari 2020 lalu.

Pertemuan sekitar 40 menit berlangsung itu dalam suasana santai dan penuh keakraban. Gubernur Rusli hadir ditemani Ketua DPRD Paris RA Jusuf dan Sekretaris Daerah Darda Daraba.

Ditemui usai menggelar pertemuan, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyampaikan ucapan terima kasih dan mengapresiasi kedatangan Kapolda Gorontalo.

Dan tentunya Kapolda Adnas akan mendukung segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo.

“Intinya beliau sangat mendukung kegiatan-kegiatan pemerintah. Pak Kapolda baru dilantik tanggal 3 Februari yang lalu, menggantikan pak Wahyu Widada. Jadi tadi kami berdiskusi banyak hal,” katanya.

Rusli menilai, masalah kamtibmas di Gorontalo lebih banyak didominasi oleh peredaran miras. Minuman haram itu berdampak pada aksi kekerasan dan kriminalitas di daerah.

Selain melakukan pembahasan terkait Miras, keduanya juga membahas tentang Sekolah Kepolisian Negara (SPN) yang setiap tahunnya mencetak kurang lebih 200 Bintara.

Rusli berharap, dengan hadirnya Kapolda Adnas di Gorontalo bisa menaikkan level Polda Gorontalo dari tipe B ke tipe A.

Usai pertemuan tersebut, Kapolda berharap gubernur dan jajaran Pemrov Gorontalo untuk mengagendakan pertemuan kembali.

Caranya tidak perlu formal, cukup menikmati kopi bersama sambil membahas permasalahan Kamtibmas di daerah.(rls/fp/habari.id)

Baca berita kami lainnya di


Tinggalkan Balasan