HABARI.ID, JAKARTA – Dalam sesi Setting the Context pada lokakarya pertama bertajuk ‘Aplikasi yuridiksi berkelanjutan’, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo kembali menjadi narasumber. Pada acara diskusi tersebut ia membuka secara resmi mewakili Dewan Pengurus Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), Rabu (3/7/2019) di Jakarta.
Dalam paparannya, Nelson menjelaskan ada tiga indikator program prioritas dari LTKL, yaitu Masterclass Investasi Lestari, Narasi Lestari dan Kerangka Daya Saing Daerah (KDSD).
“Kalau Masterclass Investasi Lestari ini adalah program pelatihan bertahap yang dirangcang untuk mendukung Pemerintah Kabupaten dalam mempersiapkan Portofolio Investasi sesuai kebutuhan di lapangan, seperti komoditas karet, kakao, kopi, rempah, kelapa, hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan sawit,” kata Nelson.
Untuk Narasi Lestari, sambung Nelson, merupakan program pemberdayaan masyarakat dalam mendukung Narasi Lestari melalui kuliner lestari, oleh-oleh lestari dan wisata lestari.
“Program ini menjadi bagian untuk mewujudkan visi lestari di Kabupaten masing-masing. Selain keuntungannya juga mendorong ekonomi lokal, pun sejalan dengan pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Nelson.
Sedangkan program KDSD, kata Nelson, merupakan rangkuman dari kebijakan nasional dan kerangka berbasis pasar guna peningkatan produktivitas lestari yang diselaraskan dengan kebijakan di Daerah.
“Tujuan utama KDSD adalah menyederhanakan proses pengukuran dan pelaporan pada Kabupaten oleh anggota LTKL,” tutur Nelson yang juga sebagai Koordinator Program Bidang Pengembangan Bisnis dan Investasi LTKL itu.
Selain itu, dirinya juga menjelaskan awal terbentuknya LTKL yang dibentuk oleh 8 Kabupaten dari 6 Provinsi di Indonesia pada juli 2017 yang juga didukung oleh Jejaring Mitra Pembangunan dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten diseluruh Indonesia (APKASI).
“Saat ini, Jejaring Mitra LKTL berada di tingkat Kabupaten dan Nasional sejumlah 15 Mitra,” tandas Bupati Gorontalo itu.(franco/habari.id)