HABARI.ID I Peringatan Hari Patriotik 23 Januari 1942, yang digelar Pemprov Gorontalo, ditandai dengan upacara bendera. Gubernur Gorontalo Rusli Habibie jadi Inspektur Upacara yang dipisatkan di Lapangan Likada, Kabila, Bone Bolango, Kamis (23/01/2020).
Bertindak sebagai Perwira Upacara Mayor Infanteri Lasiman selaku PASI PERS Korem 133/NWB. Komandan Upacara dipimpin oleh Mayor infanteri Julian C. Matoke selaku Kasdim 1304 Gorontalo.
Selain pengibaran bendera merah putih dan hening cipta, upacara hari patriotik juga diisi dengan pembacaan Pancasila oleh Irup, pembacaan UUD 1945 oleh Monalisa Fathan dari Karang Taruna.
Dan pembacaan Lintas Sejarah Patriotik oleh Ketua Harian KNPI Provinsi Gorontalo Alham Prasogo Habibie.
Peristiwa 23 Januari 1942 merupakan gerakan rakyat Gorontalo yang dipimpin oleh bapak Nani Wartabone untuk berjuang membebaskan diri dari penjajahan kolonial Belanda.
Kala itu para pejabat Belanda ditangkap. Bendera Belanda diturunkan dan diganti dengan Bendera Merah Putih.
“Pada hari ini, tepatnya tanggal 23 Januari 1942, dipelopori oleh Almarhum Nani Wartabone tidak kenal lelah, tidak pernah menyerah, tetap bertekad untuk Indonesia dan Gorontalo harus merdeka.
Beliau memperlihatkan ketangguhan, keiklasan tanpa pamrih, tanpa mengharapkan apa-apa. Tanpa mengharapkan jabatan, bahkan ditawari jabatan pun pak Nani menolak karena beliau serius hanya untuk mengusir para penjajah,” kata Gubernur saat memberikan amanat.
Selain untuk mengenang semangat perjuangan rakyat pejuang Gorontalo, pelaksanaan upacara dimaksudkan untuk mengingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa 23 Januari 1942 merupakan peristiwa penting yang tidak boleh dilupakan.
Semangat patriotik telah membawa kemajuan bagi seluruh masyarakat. Gubernur mencontohkan 5 Desember tahun 2000 Gorontalo berhasil menjadi Provinsi yang mandiri dengan lima Kabupaten dan satu Kota.
Pada momentum hari patriotik ini, Rusli mengajak semua rakyat Gorontalo melihat kembali kilas balik perjuangan. Harus mengoreksi diri, introspeksi diri untuk sama sama berjuang meneruskan perjuangan para pahlawan.
“Jangan kita isi kemerdekaan ini dengan hal hal yang tidak baik. Perjuangan kita bukan lagi melawan penjajah. Tapi mengentaskan kebodohan dan kemiskinan, serta menjadikan masyarakat kita lebih sejahtera,” kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.(fp/habari.id)