Inovasi Desa dan Masyarakat yang Adaptif Teknologi

oleh
adaptif teknologi
Bersama warga, tim UNG membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidro di dusun Tumba, desa Tamaila.[foto_istimewa]
banner 468x60
HABARI.ID I “Mengubah sesuatu yang sebelumnya dianggap ‘tidak mungkin’ menjadi ‘mungkin’, hanya bisa dilakukan oleh masyarakat yang adaptif teknologi,” begitu yang diungkap Rektor UNG, Eduart Wolok, yang sempat beberapa hari tinggal di dusun Tumba.

Berkat masyarakatnya yang adaptif teknologi dan kemampuan mengaplikasikan ilmu-ilmu terapan, masyarakat di dusun Tumba, desa Tamaila Utara, kecamatan Tolangohula, kabupaten Gorontalo, mampu menciptakan teknologi sederhana yang bisa mengubah kehidupan wilayah pelosok itu.

Berita Terkait: Karena Mampu Berinovasi, Mendes PDTT Agendakan Kunjungan Ke Dusun Tumba

“Pembangkit listrik tenaga mikro hidro yang dibangun masyarakat dusun Tumba, setidaknya menjadi jawaban atas problem kelistrikan yang dihadapi masyarakat pelosok pada umumnya …,”

“Dan pada akhirnya, masyarakat dusun Tumba, desa Tamaila, tidak hanya sekedar memanfaatkan listrik untuk penerangan …,”

“Dengan listrik, masyarakat di sana bisa melakukan hal lain yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” ungkap Eduart yang sempat menyaksikan langsung kerja keras masyarakat dusun Tumba yang bahu membahu membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidro.

adaptif teknologi
Pembangkit listrik tenaga mikro hidro, jadi solusi problem kelistrikan di dusun Tumba, desa Tamaila Utara.[foto_istimewa]
Menurut Eduart, masyarakat di sana sangat responsif dan adaptif teknologi. Selama 7 hari tim Kemendes PDTT, BAKTI, kemenristek BRIN dan Pustikom UNG berada di dusun Tumba, didampingi tim pakar dan calon-calon teknokrat (mahasiswa teknik) dan dibantu warga melakukan pendampingan desa inovasi.

“Kehadiran kampus UNG dan masyarakat intelektual yang ada di dalamnya, harus bisa memberi kontribusi dan mengubah kehidupan masyarakat — terutama masyarakat pelosok — melalui kerja-kerja pengabdian,” kata Eduart.

Tak hanya bisa menikmati listrik, masyarakat dusun Tumba kini sudah bisa menyaksikan siaran televisi hingga internetan.

Dusun Tumba, desa Tamaila, kini sudah ditetapkan sebagai pilot project program inovasi desa. Dan kelayakannya sudah sebagai desa inovasi sudah dimonitoring oleh unsur dari Kemendes PDTT.

Dusun Tumba, dengan masyarakatnya yang adaptif teknologi, akan menjadi bagian penting bagi upaya membangkitkan semangat berinovasi.

“Dusun Tumba, juga bakal jadi ‘penanda’ inovasi masyarakat pelosok di moment menjelang peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) tanggal 10 Agustus yang menjadi tonggak sejarah bangkitnya teknologi nasional,” ungkap Eduart.(fp/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan