Figur Penggerak Aswaja Menjadi Calon Rektor

oleh
calon rektor
Calon Rektor IAIN Gorontalo, Dr. H. Adnan, M.Ag
banner 468x60

HABARI.ID I Berprofesi sebagai akademisi dengan berlatar belakang sebagai seorang santri menjadikan sosok Dr. H. Adnan, M.Ag dikenal sebagai seorang yang selalu tampil humanis kepada siapa saja.

Tentu hal ini menjadikan kang Adnan (sapaan akrabnya) dikenal akrab oleh para pemangku kebijakan yang ada di Gorontalo.

Hal itu terbukti dengan ditemukannya beberapa fakta kang Adnan sering menggelar kegiatan bersama Gubernur Gorontalo, Kapolda Gorontalo, Walikota hingga Bupati yang ada di Gorontalo.

Tak sampai disitu saja, diluar aktivitasnya sebagai seorang dosen di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, kang Adnan juga sering didapati mengisi ceramah agama baik yang ada di mesjid, pesantren, majelis taklim, instansi pemerintah, kampus, sekolah, dan komunitas LSM.

Sebelum menjabat sebagai seorang dosen di prodi pemikiran politik islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Sultan Amai Gorontalo tentunya banyak pengalaman hidup yang telah Ia lalui.

Lahir dari keluarga yang sederhana tak menyurutkan semangat pria kelahiran Cirebon 5 April 1971 tersebut untuk menggapai kesuksesan.

Sedari usia dini kang Adnan telah menghabiskan waktunya menyandang status sebagai seorang santri di Pondok Pesantren tradisional Roudlatut Tolibin Babakan Ciwaringin Cirebon yang mengajarkan Ahlu Sunnah Wal Jamaah an-Nahdhiyah selama 6 tahun lamanya. Dan satu tahun di Pondok pesantren Al Jawami Bandung.

Usai menamatkan bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan berbekal nasihat dari orang tua dan semangat yang tinggi berhasil mengantarkannya menjadi seorang mahasiswa di kampus IAIN Sunan Gunung Jati Bandung menempuh Pendidikan Srata 1 (S1).

Meskipun pada saat itu biaya pendidikan tergolong sangat mahal, lagi-lagi hal itu tak mampu mengubah tekadnya hingga kang Adnan pun melanjutkan Pendidikan S2-nya di IAIN Sumatera Medan dan mengenyam pendidikan S3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tak sampai disitu saja, semangat dan nasihat orang tua yang selalu diingat oleh kang Adnan mampu menghantarkannya untuk mendalami Sosial dan Politik di Australian National University (ANU) selama 1 tahun dan di Sri Satya Sai Higher Learning untuk mendalami Leadership Management selama 1 bulan di India.

Sosok yang dikenal santun itu juga aktif dalam berbagai macam organisasi sosial dan hal itu dibuktikan dengan dirinya pernah menduduki jabatan penting, diantaranya Wakil Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nadlatul Ulama (PWNU) Provinsi Gorontalo, Ketua 8 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Gorontalo, Koordinator Liga Santri Nusantara (LSN) Sulutenggo, Anggota Dewan Riset Daerah Provinsi Gorontalo, Anggota Asosiasi Dosen PMII, dan organisasi sosial lainnya.

Terlebih lagi melalui NU, Banser dan PMII, Kang Adnan juga aktif mendorong komitmen kebangsaan sebagai narasumber pada kegiatan Nasional dan Internasional membahas seputar islam, politik, budaya, lingkungan, ekonomi, hukum dan pendidikan bahkan juga melalui komitmen kebangsaan seperti moderasi beragama, bela negara, menangkal radikalisme dan lain-lain.

Alhasil, semua semangat dan harapan dari orang tua, kang Adnan pernah menjabat sebagai Wakil Rektor III, Dekan Fakultas Ushuludin dan Dakwah (FUD), Pembantu Dekan Bidang Akademik dan Kepala Unit Pelayanan Bahasa (UPB) dan kini menjabat sebagai Kepala SPI IAIN Gorontalo.

Dengan berbagai macam rekam jejak yang ada bukanlah sebuah keraguan lagi jika kang Adnan mencalonkan diri sebagai Rektor di IAIN Gorontalo pada periode 2021-2025 mendatang.

Dengan membawa Visi dan Misi besar untuk perubahan status IAIN Sultan Amai Gorontalo menjadi UIN Sultan Amai Gorontalo, sekaligus Mendorong Kampus menjadi Universitas Digital (Cyber University) sangat dipercaya percaya bahwa pemimpin yang humanis itu mampu membawa IAIN ke arah yang lebih baik lagi. (Dyt/Habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan