HABARI.ID I Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Gorontalo untuk pertama kalinya memfasilitasi sertifikasi produk olahan kelapa berupa santan sebanyak 24,3 ton dengan negara tujuan Cina milik eksportir baru.
“Kami mencatat produksi olahan kelapa asal Gorontalo selama kurun waktu 2 tahun terakhir produktivitasnya meningkat dan kualitasnya terjaga, sehingga makin laris di pasar dunia,” kata Kepala Karantina Pertanian Gorontalo, Muhamad Sahrir saat melepas ekspor komoditas asal sub sektor perkebunan milik PT MAS ke Cina untuk pertama kalinya, melalui Pelabuhan Anggrek, Gorontalo Utara, Sabtu (25/9).
Menurut Sahrir, selain pengiriman perdana, PT MAS juga tercatat sebagai eksportir baru yang difasilitasi pihaknya dalam melakukan ekspor.
Produk dikemas dalam 1.344 karton dalam bentuk santan beku atau frozen coconut milk.
Selain Karantina Pertanian Gorontalo yang melakukan penjaminan kesehatan dan keamanan produk yang akan diekspor ini, pihak Bea Cukai Gorontalo juga melakukan fasilitasi Nota Pelayanan Ekspor, NPE dan dukungan fasilitasi lainnya dari instansi terkait di Pelabuhan Anggrek.
Masih menurut Sahrir, sejak dua tahun terakhir, santan asal Gorontalo telah diekspor, tercatat tahun 2020 sebanyak 146 ton santan dengan nilai Rp. 1,8 milyar milik PT RC, dengan tujuan Cina dan Thailand. Sedangan untuk tahun 2021, hingga bulan Agustus ini eksportir yang sama telah membukukan ekspor dengan total volume 749,4 ton dengan nilai Rp. 13,6 milyar.
“Peningkatannya sangat signifikan, kedepan kami berharap santan Gorontalo dapat menembus negara tujuan ekspor lainnya, dan kami siap mengawal,”‘papar Sahrir.
Sementara itu, pihak pelaku usaha baik dari fasilitotar pengiriman, Ikhlas dan eksportir, Wisnu mengapresiasi dukungan pemerintah terhadap usahanya. Hal ini tentunya akan menambah semangat untuk terus meningkatkan kinerja ekspor komoditas pertanian, yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan petani pada khususnya dan masyarakat Gorontalo pada umumnya.
Dorong Hilirisasi
Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang mengapresiasi ekspor perdana santan dengan eksportir baru ke Cina.
“Sudah bagus, yang diekspor adalah produk olahan. Agar makin banyak nilai tambah yang kita dapat,” kata Bambang.
Selaku koordinator upaya peningkatan ekspor pertanian, pihaknya mendapat tugas khusus untuk mengawal Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian, atau Gratieks.
Ajakan yang digagas oleh Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) menjadi salah satu program strategis Kementerian Pertanian.
“Ekspor bukan hanya soal angka, namun ini juga kebanggaan bangsa. Saya percaya dengan terus bersinergi kita mampu mencapai target nilai ekspor sebanyak tiga kali lipat di tahun 2024,” pungkas Bambang.(dyt/habari.id)