e-PPGBM Tingkatkan Kinerja Dinkes Tekan Angka Stunting

oleh
e-PPGBM yang digelar Dinkes Provinsi Gorontalo.
banner 468x60
HABARI.ID I Aplikasi e-PPGBM atau elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat, menjadi salah satu solusi Dinkes (Dinas Kesehatan) Provinsi Gorontalo, untuk menekan angka stunting dan kekurangan gizi di daerah.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan KB Dinkes Provinsi Gorontalo, dr. Rosina Kiu jelaskan Jumat (09/10/2020), aplikasi e-PPGBM ini akan membantu dan menigkatkan kinerja semua petugas di unit kerja provinsi, kabapten dan kota.

Untuk mendapatkan informasi pencapaian kinerja perbaikan gizi masyarakat secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan. Sehiingga, sangat penting dilaksanakannya monitoring dan evaluasi surveilans gizi melalui aplikasi e-PPGBM.

“Progress penginputan data dasar dan penginputan intervensi serta faktor determinan masalah gizi, melalui aplikasi e-PPGBM pada bulan penimbangan mengalami kenaikan yang sangat signifikan …”

“Tetapi masih terdapat permasalahan dalam penyediaan data dari lintas program. Terdapat penambahan inputan Imunisasi, dan perbaikan inputan ibu hamil dalam aplikasi e-PPGBM,” ujarnya.

Monev surveilans gizi yang diikuti kabupaten dan kota ini, sebagai tindak lanjut dari pertemyan pemutakhiran data surveilans gizi yang dilaksanakan pada Bulan Maret dan Bula Juli tahun 2020.

“Gizi merupakan faktor penting, karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas SDM (Sumber Daya Manusia), oleh karena itu perlu pelayanan gizi yang berkualitas pada individu dan masyarakat …”

“Pelayanan gizi merupakan salah satu sub sistem dalam pelayanan kesehatan paripurna, yang berfokus kepada keamanan pasien. Dengan demikian pelayanan gizi wajib mengacu kepada standar yang berlaku …”

“Mengingat masih dijumpai kejadian malnutrisi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, khususnya stunting. Maka perlu upaya pendekatan yang lebih strategis,” jelas dr. Rosina.

Sementara itu Kepala Seksi Kesehatan Keluarga, Pengendalian Penduduk, KB dan Gizi H. Syafiin S. Napu tambahkan, sangat diperlukan penguatan surveilans gizi untuk mencegah dan menanggulangi masalah gizi termasuk stunting.

“Tentu hal ini sangat membutuhkan peran serta dari dengan lintas program dan sektor terkait, dinas terkait di kabupaten da kota. Dan Dinkes Provinsi Gorontalo sendiri, juga melibatkan seluruh puskesmas untuk melakukan assesment …”

“Agar informasi gizi yang bersumber dari aplikasi e-PPGBM dapat dimanfaatkan, dalam rangka monitoring dan evaluasi program gizi. Karena tujuannya agar tersedianya informasi status gizi balita by name by address,” pungkasnya.(bink/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan