HABARI.ID I Ditinggal Risman Taha sebagai Ketua DPRD Kota Gorontalo, Fraksi Partai Golkar Kota Gorontalo di parlemen Andalas dinilai tidak “bertaji”. Begitu kata Ketua OKK DPD II Partai Golkar Kota Gorontalo, H. Erwin Rauf, saat dihubungi via selular Selasa (09/06/2020).
Menurut Erwin Rauf, Fraksi Partai Golkar Kota Gorontalo sampai dengan sekarang ini, belum menunjukan kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi, sebagai perpanjangan tangan DPD II Partai Golkar Kota Gorontalo.
Contoh, tidak mampu mengawal program kegiatan yang dilahirkan oleh Pemerintah Kota Gorontalo, serta memfilter isu-isu kurang baik tentang Kota Gorontalo yang tidak jelas keberadaannya.
“Ini bukan berarti Golkar Kota Gorontalo harus melindungi pemerintahan daerah, dari kritikan. Tetapi setidaknya, kritikan-kritikan terhadap Pemerintah Daerah itu bisa difilter dan dikaji oleh jajaran Fraksi Partai Golkar …”
“Selain mengkaji, Fraksi Golkar Kota Gorontalo harus memberikan solusi, atas kritikan terhadap Pemerintah Kota Gorontalo …”
“Seperti isu kemarin dimana Pemerintah Kota Gorontalo diobok-obok oleh isu tentang PDAM, kemudian bantuan sosial Covid-19. Artinya, anggota fraksi harus bisa mencarikan solusi dan memberikan suaranya di parlemen,” tegas Erwin.
Bahkan dia ungkap, pasca ditinggal Risman Taha, Fraksi Partai Golkar Kota Gorontalo “Mati Kutuk” dan kehilangan power di Parlemen Andalas.
“Berdasarkan sebagain hal tersebut, maka kami akan melakukan peninjauan kembali terhadap fraksi di parlemen kota. Kami akan mengevaluasi seluruh kinerja fraksi, tentang kemampuan mereka di parlemen …”
“Dan ingat, peninjauan oleh DPD terhadap kinerja fraksi ini bisa saja berakhir pada pengusulan PAW (Penggantian Antar Waktu), karena dinilai kinerja mereka tidak mampu menjadi perpanjangan tangan partai,” tutup Erwin.(4bink/habari.id).