Jadi Pembicara di Diskusi Nasional, Rusli: Saya Tidak Berjuang Sendiri

oleh
Rusli, Diskusi, Nasional.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, saat menjadi pembicara dalam forum diskusi nasional bersama The International Republican Institute dan 100 calon pemimpin masa depan Indonesia.
banner 468x60
HABARI.ID I Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, ditunjuk jadi pembiacara dalam Forkum Diskusi Nasional via teleconference, bersama The IRI (International Republican Institute) dan 100 calon pimpinan masa depan Indonesia Senin (15/06/2020). Karena dinilai mampu menangani penyebaran pandemi Covid-19 di daerah.

Dalam diskusi nasional bertajuk kepemimpinan yang efektif dalam penanganan bencana pandemi itu, Rusli jelaskan bahwa dirinya tidak berjuang sendiri dalam menangani persoalan yang sudah mendunia tersebut.

Secara daring pada forum diskusi nasional tersebut, Rusli pun menceritakan tentang kondisi terkini Provinsi Gorontalo, kepada forum. Termasuk dengan tantangan yang dihadapi Ruli, memimpin daerah selama masa pandemi.

“Satu tantangan terberat saya menghadapi masa sulit pandemi ini, bagaimana menyadarkan dan memberikan pengertian pada masyarakat untuk berpartisipasi, mematuhi semua anjuran pemerintah …”

“Mematuhi semua protokol kesehatan. Alhamdulillah 80 persen masyarakat Gorontalo semakin patuh. Karena intinya, jika tidak ada kepatuhan masyarakat, maka semua sia-sia,” ungkap Rusli.

Dia jelaskan perjuangan Dirinya memimpin daerah agar bisa melawan pandemi, tidak hanya dilakoni sendiri. Tetapi bersama TNI, Polri, seluruh Forkopimda serta Bupati dan Wali Kota.

Komunikasi, konsultasi dan koordinasi rutin dilakukan Rusli, dengan seluruh pejabat daerah termasuk Forkopimda, agar bisa memutus rantai penyebaran Covid-19.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, bersama jajarannya saat hendak mengikuti diskusi nasional.

Bahkan untuk pengambilan keputusan pelaksanaan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), itu sesuai dengan kesepakatan bersama.

“Kebetulan Provinsi Gorontalo adalah Provinsi terkahir di Indonesia, yang terdampak penularan Covid-19. Awalnya memang kami mampu mempertahankan zona hijau, namun akhirnya zona merah juga …”

“Jadinya, kita saat itu juga langsung rapat, saya kasih dua pilihan menyelesaikan covid-19 atau memperbaiki ekonomi. Akhirnya kita sepakat, memilih menekan angka penularan Covid-19.

“Kita pilih PSBB selama tiga tahapan, kita cegah orang keluar masuk Gorontalo. Kita juga bangun laboratorium pemeriksaan PCR Swab di BPOM Gorontalo,”jelas Gubernur Dua Periode Itu.

Terkait pemulihan ekonomi, saat ini Gorontalo sedang menuju sistem New Normal Life atau tatanan kehidupan baru.

Dan bukan tanpa alasan memilih new normal life, karena pemerintah pusat juga telah memilih Provinsi Gorontalo, sebagai satu dari sekian banyak provinsi untuk sistem new normal tahap pertama.

“Menuju new normal, kita harus lebih tegas lagi. Jika Jakarta membuat sistem surat izin keluar masuk, maka di Gorontalo hanya surat masuk saja …”

“Surat masuknya berupa surat bukti rapid tes atau swab tes negatif, dan banyak yang bilang, urus surat itu mahal di rumah sakit. Saya katakan itu sudah resiko, jika ingin masuk Provinsi kami, silahkan sehat dulu. Saya menjaga rakyat saya,” tegasnya.

The International Republican Institute (IRI) adalah LSM internasional yang bekerja di bidang pengembangan demokrasi dan penguatan lembaga DPRD dan partai politik di lebih dari 100 negara di dunia. Di Indonesia, IRI hadir sejak tahun 1996.(sodik/habari.id/rls).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan