HABARI.ID, PEMPROV | Dinas Sosial Provinsi Gorontalo menindaklanjuti instruksi Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya memverifikasi dan validasi data stunting di Kecamatan Randangan, Wanggarasi dan Lemito, Kabupaten Pohuwato. Hasil pendataan tersebut, instansi yang dipimpin Sagita Wartabone itu mencatat ada 162 balita stunting, Senin (23/10/2023).
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya memerintahkan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk membahas dan melakukan penelusuran terhadap data 4.545 sebagai langkah percepatan penurunan angka stunting di Gorontalo.
Pasalnya, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 prevalensi balita stunting di Provinsi Gorontalo mencapai 23,8 persen. Angka itu menempatkan Gorontalo menduduki peringkat 17 tertinggi secara nasional bahkan jauh dari target yang direncanakan Presiden Joko Widodo sebesar 14 persen tahun 2024.
“Pak Kepala Bappeda, kadis kesehatan, kadis pangan dan kadis sosial tolong duduk bersama membahas data 4.545 orang ini. Lakukan pendataan siapa namanya, alamat dan nanti kita bekerja keroyokan keluarkan mereka dari stunting,” tegas Ismail Pakaya beberapa waktu lalu.
Langkah berikut adalah mengintegrasikan seluruh program kerja di OPD untuk mengintervensi 4.545 penderita tengkes serta keluarganya. Ismail Pakaya meminta setiap OPD mengintegrasikan nama dan alamat keluarga dan penderita tengkes yang masuk dalam DTKS maupun P3KE agar menjadi acuan pemerintah mengintervensi program bantuan.
“Dinas Sosial misalnya, yang memiliki program andalan berupa Bantuan Langsung Pangan Pemerintah Provinsi Gorontalo (BLP3G). Bantuan ini lebih spesifik menyasar keluarga miskin sebagai stimulan meringankan beban warga,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Sagita Wartabone mengungkapkan bahwa berdasarkan verval data balita stunting, dengan penugasan di 3 kecamatan, memperoleh sebanyak 162 balita stunting dengan 21 orang petugas yang diturunkan.
“Sebelumnya kami melaksanakan rapat internal membahas tentang kesiapan data, pembagian tugas, pelaporan dan penginputan data hasil verval. Dalam verval balita stunting ini, dibagi dalam 2 tim, yakni petugas di lapangan dan petugas yang standby melakukan penginputan hasil verval lapangan kedalam google form, sehingga diharapkan data sesuai ini dengan target yang telah ditetapkan,” jelas Sagita.
Berdasarkan data 162 hasil penelusuran Dinas Sosial Provinsi Gorontalo terhadap jumlah balita stunting itu terdiri dari Kecamatan Randangan sebanyak 98 balita, Kecamatan Wanggarasi 20 balita dan Kecamatan Lemito Kabupaten Pohuwato 44 balita. (dik/habari.id)