Dilem Wilis, Agrowisata Bernuasa Belanda di Trenggalek

oleh
Dilem Wilis
Bangunan bekas pabrik kopi era Belanda di Desa Dompyong, kecamatan Bendungan.[foto_habari.id]
banner 468x60

HABARI.ID, TRENGGALEK I Dilem Wilis, salah satu agrowisata yang kini menjadi destinasi wisata baru di kabupaten Trenggalek. Keberadaannya memang belum memberi dampak positif terhadap warga sekitar, terlebih di tengah pandemi.

Padahal, ada banyak peluang yang bisa meningkatkan kesejahteraan warga sekitar, semisal bidang kuliner maupun wisata edukasi.

Dilem Wilis
Kades Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, Lamiran [foto_habari.id]
Dilem Wilis, dengan pengelolaan yang menerapkan konsep agrowisata, memiliki taman teknologi pertanian yang mengelola berbagai jenis tumbuhan bernilai ekonomis.

“Saat ini agrowisata Dilem Wilis sudah cukup populer, baik masyarakat Trenggalek maupun masyarakat luar kota,” ungkap Kepala Desa Dompyong, kecamatan Bendungan Lamiran kepada habari.id, Kamis (7/1/2021).

Menurut dia, agrowisata, Dilem Wilis memiliki luas sekitar 200 hektar. Di dalamnya ada pabrik kopi era Belanda serta kebun kopi yang cukup luas.

Dilem Wilis
Gapura masuk Agrowisata Dilem Wilis.[foto_habari.id]
“Di sana, ada kafe yang menyediakan kopi dan makanan ringan, serta taman dengan gazebo-gazebo untuk menikmati pemandangan Dilem Wilis dengan udaranya yang sejuk khas pegunungan,” kata Lamiran.

Selain itu, kata Lamiran, “Ada juga kandang koloni untuk puluhan sapi perah. Di sana pengunjung yang datang bisa belajar cara mengelola sapi perah yang menghasilkan susu,” sambungnya.

Pengunjung yang hendak berwisata sambil ngopi di Dilem Wilis, belum kena biaya karcis tanda masuk maupun biaya parkir.

Tempat Ngopi Bernuansa Belanda

Bagi Anda para pecinta kopi, ada baiknya mencoba satu tempat ngopi di Trenggalek yang kental nuansa Belanda.

Tempat ngopi tersebut adalah di lokasi agrowisata Dilem Wilis. Konon, pabrik kopi di sana aktif di masa tahun 1929.

Dilem Wilis
Cafe Dilem Willis bernuansa bangunan Belanda.[foto_habari.id]
Pemilik pabrik kopi itu bernama Meneer Van Dilem. Pabrik kopi ini berada di kawasan selingkar Wilis yang menghubungkan empat kabupaten yakni kabupaten Kediri, Tulungagung, Trenggalek serta Ponorogo.

Nama agrowisata Dilem Wilis berasal dari nama pemilik tempat tersebut, yakni Meneer Van Dilem dan letak nya di Selingkar Wilis.

Pengunjung masih bisa merasakan sekelumit sisa aroma kopi masa lalu dari bangunan-bangunan tua yang masih kokoh berdiri. Juga bangunan gudang kopi yang tampak sudah terenovasi.

Saat ini, bangunan pabrik pengelolaan kopi di lokasi ini sudah tak utuh lagi. Tapi, pabrik tersebut masih berfungsi hingga saat ini.

Yang menarik, sistem pengoperasian pabrik itu menggunakan teknologi ramah lingkungan. Penggerak mesin menggunakan kincir tenaga air.

Mesin berfungsi untuk semua proses mulai dari pemilahan biji kopi. Struktur bangunannya juga terbilang kuat, beberapa sisi masih bisa dikenali fungsi dan bentuknya.

Konon, di zaman dulu, pabrik ini bisa memproduksi kopi hingga 5 ton sehari. Jumlah yang cukup fantastis untuk ukuran pabrik di zaman itu.(Sar/habari.id) 

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan