HABARI.ID I Perdebatan Mantan Walikota Gorontalo yang saat ini menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Adhan Dambea, dengan Kader Muda Golkar Ghalieb Lahidjun, semakin memanas.
Jika sebelumnya Ghalieb Lahidjun, meluruskan pemberitaan Adhan Dambea terkait SK Gubernur tentang pengalihan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi KUD Dharma Tani kepada PT. Puncak Emas Tani Sejahtera di Marisa Pohuwato. Kini Adhan balik menyerang, dengan menghina-hina kehidupan pribadi Ghalieb Lahidjun.
Menanggapi hinaan tersebut, Ghalieb Lahidjun ketika dimintai tanggapan kembali oleh awak media, langsung tersenyum.
Dan menyampaikan bahwa, sebenarnya meladeni orang seperti Adhan berulang-ulang hanya akan membuang-buang waktu dan tenaga saja.
“Karena tidak ada manfaatnya sama sekali, tapi karna dia sudah menghina saya, tidak apalah membuang sedikit waktu untuk menanggapinya,” uangkap Ghalieb.
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Gorontalo itu tambahkan, jika menggunakan pendekatan psikologis.
Maka kapasitas intelektual seseorang itu dapat dilihat dari bagaimana cara Ia mengeluarkan pernyataan, serta merespon masukan orang lain.
“Semakin pintar seseorang maka akan semakin sejuk dan berkualitas cara meresponsnya, begitu juga sebaliknya ..,”
“Semakin kasar dan emosional cara seseorang dalam merespon masukan dan saran orang lain ..,”
“Maka itu menunjukkan semakin rendah kapasitas intelektualnya, itu ilmu dasarnya tandas Ghalieb sambil tersenyum.
Kemudian lanjut Ghalieb, menjadi tua itu adalah sebuah keniscayaan sementara menjadi matang dan dewasa, itu adalah sebuah pilihan.
Sehingga jangankan seseorang itu mengaku sudah menjadi aktivis sejak tahun 1977 Masehi, mau dia mengaku aktivis dari sejak 1977 sebelum Masehipun itu tidak menjadi ukuran mutlak kedewasaan seorang.
Sebap saat ini banyak sekali fakta, dimana seseorang yang sudah berusia tua tapi perilakunya masih sangat kekanak-kanakan.
Selanjutnya kata Ghalieb, beberapa ciri umum bagi orang pada usia tua itu, mereka mulai ada gejala Pelupa, bingung dan bicaranya semakin ngaur.
“Sehingga kadang-kadang kalau kita berbicara masalah yang satu justru mereka menjawab dan meresponsnya dengan masalah yang lain ..,”
“Misalnya saya berbicara masalah pengalihan IUP pertambangan, orang lain justru menjawabnya dengan masalah pernikahan dan lain lain ..,”
“Situasi seperti ini sangat menghawatirkan, apalagi jika terjadi pada seorang pejabat publik. Ungkap Ghalieb lagi-lagi sambil tersenyum.
Masih menurut Ghalieb, terkait SK Gubernur tentang pertambangan di Pohuwato, dimana apa yang Ia jelaskan sudah sangat Clear, sederhana dan mudah sekali untuk di pahami.
Bahkan kata Ghalieb, anak keci sekalipun mudah memahami apa yang Ia jelaskan. Hanya saja, memang sangat sulit meyakinkan orang yang tidak mau mengerti.
Atau mungkin sebagai mantan walikota Gorontalo Adhan Dambea, itu memang hanya terbiasa mengelola izin pertambangan batu kapur di kelurahan Buliide, dembe dan lekobalo.
Jadi sulit ketemu kalau berdebat tentang tambang emas di Kabupaten Pohuwato.
“Tapi syukur alhamdulillah, saya baca sudah ada sedikit perbaikan nomor SK Gubernur dari pernyataan sebelumnya ..,”
“Sesuai dengan yang saya luruskan yakni yang awalnya disebut SK nomor 35 telah diperbaiki menjadi SK nomor 351,” jelas Ghalieb sambil tertawa lepas.
Terakhir Ghalieb berharap kepada Adhan Dambea, agar menyudahi intrik-intrik politik yang membawa pada perpecahan.
Mengkritik silahkan saja, itu sangat bagus, apalagi kebiasaan mengkritik katanya sudah sejak tahun 1977.
“Tapi sebagai yunior saya hanya ingin mengingatkan kembali bahwa, Pemerintah, aparat Kepolisian/TNI ..,”
“Dan tokoh-tokoh masyarakat saat ini tengah berjuang menjaga stabilitas Gorontalo terutama terkait tambang di Pohuwato ..,”
“Jangan kita menari-nari diatas api konflik, kalau dirasa SK Gubernur itu bermasalah, dan memang betul-betul ingin membantu menyelesaikan konflik saudara-saudara kita di Pohuwato ..,”
“Silahkan ditempuh jalur hukum terkait status SK tersebut, jangan hanya ributnya yang terdengar, tapi usahanya tidak ada,” pungkas Ghalieb dengan mimik yang serius.(bnk/habari.id).