HABARI.ID I Digitalisasi pasar jadi salah satu solusi Pemerintah Provinsi Gorontalo, untuk menekan inflasi daerah di tengah lesunya ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Dan program digitalisasi pasar ini menjadi materi yang dipaparkan Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, pada rapat koordinasi TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) regional Sulawesi, Maluku dan Papua secara daring Kamis (25/06/2020).
Dalam forum yang digelar secara daring di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo itu, Idris jelaskan program digitalisasi pasar ini diantaranya Patali Shooping Point dikelolah langsung oleh TPID Kota Gorontalo.
Kemudian program Belanja Online oleh TPID Kabupaten Pohuwato, dan terakhir Sistem Pasar Rakyat Digital yang dioperasikan TPID Kabupaten Gorontalo.
“Selain bersinergi dengan seluruh Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota, Pemerintah Provinsi Gorontalo juga menggandeng Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi. Melalui program kawasan rumah pangan lestari, juga diikuti seluruh daerah yang melibatkan PKK …”
“Inovasi lainnya, yaitu program kemandirian pangan dengan mendorong masyarakat untuk menanam sayuran, buah-buahan, dan rempah-rempah di pekarangan rumah sebagai dapur hidup …”
“Program ini digagas Gubernur Gorontalo agar warga penerima bantuan dari Pemprov Gorontalo dapat menanam komoditas utama, sebagai penyumbang inflasi. Yaitu bawang, rica, tomat, tujuannya untuk kemandirian pangan keluarga,” jelas Idris.
Program lain yang disinergikan dengan Bank Indonesia, yakni penerapan teknologi ozon. Dan menjadi alternatif untuk menggantikan penggunaan bahan pengawet yang berbahaya, sehingga dapat menahan pembusukan komoditas utama pertanian lebih lama, dan tetap aman untuk dikonsumsi.
“Kedepan kita akan terus melakukan inovasi dalam pengendalian inflasi daerah, khususnya menjaga ketersediaan pasokan komoditas utama yang dapat mencukupi kebutuhan masyarakat,” pungkas Wagub Dua Periode Itu.(sodik/habari.id).