Mojokerto,Habari.id | Demi mencetak generasi pemuda muslim yang tangguh dan berorientasi pada Al-Quran, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) II 2024. Bertempat di Kantor Pemkab Mojokerto, MTQ kali ini diikuti oleh 229 Kafilah yang berasal dari 18 Kecamatan di Bumi Majapahit ini.
Giat MTQ ini sendiri dimulai dan dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko, Kamis (12/12) pagi. Pada kesempatan tersebut, Teguh Gunarko yang mewakili Bupati Mojokerto mengatakan, bahwa selain untuk mencetak pemuda muslim yang tangguh dan qurani, MTQ II ini juga bertujuan untuk menyiapkan Kilafah yang mampu bersaing pada MTQ di tingkat yang lebih tinggi.
“Kegiatan pembukaan MTQ II Kabupaten Mojokerto adalah untuk meningkatkan efektifitas lembaga keagamaan agar dapat menjaring dan mengkader para kafilah di wilayah Kabupaten Mojokerto secara sistematis melalui lomba MTQ tingkat kabupaten, nantinya para kafilah MTQ yang memperoleh predikat juara, betul-betul bagus dan kompetitif untuk kita pilih sebagai perwakilan dari Kabupaten Mojokerto pada lomba-lomba MTQ di tingkat provinsi maupun tingkat nasional,” jelas Teguh.
Musabaqah Tilawatil Qur’an memang dilaksanakan secara berjenjang, biasanya dimulai dari tingkat Desa/Kelurahan, berlanjut di tingkat Kecamatan, lalu di tingkat Kabupaten/Kota, tingkat Provinsi, hingga tingkat Nasional. Untuk penilaiannya secara umum didasarkan pada bacaan Mujawwad, yaitu bacaan Al-Qur’an yang mengikuti kaidah Tajwid, adab Tilawah, serta seni lagu dan suara pada pelafadzannya.
Di akhir sambutan, Setdakab Teguh Gunarko juga menyemangati para Kilafah yang turut serta pada upacara pembukaan itu. Teguh mengatakan bahwa prosesi MTQ ini lebih dari sekadar penentuan juara saja, namun manfaat dan hikmah dibalik MTQ II inilah yang harus dijadikan pegangan dan pedoman bagi para Kilafah.
“Selamat berkompetisi, tunjukkan segenap kemampuan semaksimal mungkin, sehingga hasil yang diperoleh dapat terwujud sesuai dengan yang diharapkan, kalah dan menang merupakan sebuah hal yang biasa dalam sebuah kompetisi, namun harus tetap yakin bahwa hikmah serta manfaat membaca dan mempelajari Al qur’an lebih besar daripada status kalah atau menang,” ucapnya.
Tampak yang turut hadir pada upacara pembukaan itu adalah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto, Para Asisten Sekretaris Daerah, Staff Ahli Bupati, Jajaran Kepala OPD dan Para Pemuka Agama beserta Organisasi Islam lainnya di Kabupaten Mojokerto. (Cha/Habari.id)