Bupati Saipul Melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan RS. MMI

oleh
banner 468x60

HABARI.ID – Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga bersama Komisaris Utama, Muslimin Nento beserta Dirut RS. MMI, Moh Akmar, M.S.Si, Apt, melakukan peletakan batu pertama yang menandai progres pembangunan Rumah Sakit Multazam Medical Indonesia (RS. MMI) yang berada di Desa Palopo, telah dimulai, Kamis (05/01/2023).

Dalam sambutannya, Bupati Saipul mengatakan bahwa
RS. MMI adalah satu-satunya rumah sakit swasta yang akan dibangun di Pohuwato yang prospek kedepannya akan menjadi rumah sakit andalan.

“Saya selaku pemerintah daerah tidak akan merasa tersaingi, pun demikian dengan RSUD Bumi Panua tidak akan tersaingi dengan hadirnya rumah sakit swasta ini. Sebagai rumah sakit swasta pertama di Pohuwato tentu pembangunan ini sangat didukung penuh,” jelas Saipul.

“Terima kasih kepada sesepuh kita telah menyediakan lahan ini untuk pembangunan rumah sakit multazam, atas nama pemda kami menyampaikan terima kasih kepada Komisaris Utama, Dirut RS. MMI dan sesepu (Fahrun Nento) yang menginisiasi pembangunan rumah sakt ini. Semoga pembangunan ini berjalan mulus dan bisa segera dinikmati oleh masyarakat Pohuwato,” imbuhnya.

Sementara itu, Komisaris Utama RS. MMI, Muslimin Nento menjelaskan bahwa bahwa rumah sakit tersebut rencananya akan disediakan 150 kamar/bed yang pada tahap pertama akan dibangun 2 lantai dengan jumlah 50 bed terdiri dari 20 bed kelas 3, 10 bed kelas 2, 10 bed kelas 1 dan 10 bed VVIP.

“Untuk rawat jalan terdiri poli anak, bedah, obgint, internis, jantung, saraf, mata, rehab medic, dan urologi. Juga menyediakan operasi mata dengan teknologi phecoemulsifikasi tanpa sayatan atau biasa dikenal dengan laser, urologi dilengkapi dengan alat ESWL untuk memecah batu ginjal dengan gelombang kejut dan poli jantung yang dilengkapi dengan alat treadmill untuk menunjang medical check up lengkap,” jelas Muslimin.

“Untuk dokter umum ada 4 orang dan dokter spesialis 11 orang. Sementara penunjang lain adalah business center, mini market, cafetaria dan terapi relaksasi yang berada di sekitar taman, healing garden. Disampingi itu, desain ruangan dan bangunan dirancang dengan desain yang memberikan kehangatan dan kenyamanan, sehingga pasien ataupun keluarga pasien tidak merasa seperti berada di rumah sakit,” pungkasnya. (Mg/habari.id)

Baca berita kami lainnya di