HABARI.ID – Pemimpin baru, tak harus lahir dari proses politik yang pelik dan sarat intrik pada setiap lima tahun sekali. Pemimpin-pemimpin baru itu bisa lahir dari kegembiraan sekelompok anak yang bersenang-senang ketika diajarkan tentang merancang masa depan yang baik, tentang semangat hidup menggapai cita.
“Merekalah yang akan menggantikan kita yang sudah tua ini. Mereka akan menjadi wajah baru pemimpin negeri ini di kemudian hari,” ungkap Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo pada giat Rembuk Anak yang digelar serangkaian dengan perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2019 tingkat kabupaten Gorontalo, Rabu (7/8/2019)
Bupati Nelson memang tidak sedang bicara tentang pemimpin yang lahir dari proses politik lima tahunan. Konteks berpikirnya mengenai wajah baru pemimpin ini, sudah menjangkau 30 tahun ke depan.
“Saya berharap, anak-anak yang hadir di sini, kelak ada yang menjadi Bupati Gorontalo di 20 hingga 30 tahun mendatang,” kata Nelson.
Perayaan HAN di kabupaten Gorontalo, dikemas sedemikian bermakna. Setiap anak yang ingin menjadi pemimpin, yang selanjutnya dinobatkan sebagai Bupati Sehari, menyampaikan pidato visi dan misinya.
“Di kegiatan ini, anak-anak kita akan berembuk bersama menyangkut bagaimana membangun masa depan. Saya dan setiap OPD juga akan menyimak apa yang akan disampaikan anak-anak kita.
Kita akan mendengar mereka bicara soal sampah, karena memang bumi kita hanya satu, bicara mengenai etika dan sebagainya,” kata Bupati. “Selamat Hari Anak Nasional. Kita adalah anak-anak Gorontalo, kita adalah anak-anak Indonesia!,” imbuh Nelson.
Dari penilaian visi misi yang disampaikan, Dimas R. Karim, siswa SD kelas 6 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 24 Pulubala, yang terpilih dan dinobatkan menjadi Bupati sehari Kabupaten Gorontalo.
Kamis (8/8/2019), Dimas sudah tampil mengenakan stelan jas bersama pendampingnya Ketua TP PKK cilik. Dimas akan “bertugas” sebagai Bupati selama Sehari pada Jum’at (9/8/2019).(fp/habari.id)