HABARI.ID | Program Badan Kerja sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Gorontalo akan difokuskan pada penanganan stunting dan pernikahan anak di bawah umur. Hal itu diungkapkan Ketua BKOW Provinsi Gorontalo, Nurinda Rahim, saat membuka Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Hotel Grand Q, Kota Gorontalo, Rabu (2/6/2021).
“BKOW konsen pada dua permasalahan itu karena angka stunting maupun jumlah pernikahan anak di Gorontalo cukup tinggi,” ungkap Nurinda.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo melalui aplikasi elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat, prevalensi stunting di Gorontalo pada tahun 2020 sebesar 11,1 persen atau 5.693 anak dari jumlah yang diukur sebanyak 51.515 anak.
Sedangkan untuk kasus pernikahan anak di bawah umur dilansir dari gorontalopost.id mencapai 243 pasang terhitung dari Maret 2020 hingga Maret 2021.
“Kita harus banyak turun ke masyarakat untuk menyosialisasikan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mereka tahu dan mau untuk menangani permasalahan ini bersama-sama,” ujar Nurinda.
Nurinda menambahkan, BKOW maupun Gabungan Organisasi Wanita (GOW) yang ada di kabupaten/kota merupakan mitra pemerintah yang harus mengambil peran dalam menyukseskan program pemerintah khususnya dalam meningkatkan derajat kehidupan perempuan dan anak.
Guna mewujudkan hal itu, Nurinda menekankan pentingnya upaya untuk membangun kerja sama, kekompakkan dan sinergitas antara BKOW dengan seluruh organisasi kemasyarakatan.
Rakorwil BKOW Provinsi Gorontalo tahun 2021 mengangkat tema “Membangun Sinergitas, Moralitas dan Jiwa Kemandirian Wanita Provinsi Gorontalo. (edm/habari.id)