HABARI.ID I Gubernur Gorontalo Rusli Habibie tengah mengkampanyekan berkebun di rumah sebagai solusi kebutuhan pangan rumah tangga di masa pandemi Covid-19.
Bahkan setiap calon penerima bantuan dari Pemerintah Provinsi Gorontalo, Gubernur Rusli Habibie mempersyaratkan harus memiliki kebun di pekarangan rumah sendiri.
“Kami sediakan bibit, manfaatkanlah pekarangan rumah. Ini juga untuk rakyat semua, tidak perlu lagi berdesak-desakan di pasar, apalagi musim corona begini. Cukup ke pekarangan, petik sendiri,” kata Gubernur Gorontalo saat membagikan bantuan di Kabupaten Bone Bolango, belum lama ini.
Program berkebun di rumah tersebut mendapat sejatinya sambutan antusias masyarakat Gorontalo. Sebagian warga pun merasa ada “hobi baru” mengisi kegiatan di rumah saat mereka mengurangi aktivitas di luar.
Namun sayang, tak semua warga yang ingin berkebun di rumah bisa dengan mudah mendapatkan bibit. Paling tidak, mereka harus membeli bibit tanaman yang sudah jadi dalam polybag. Dan karena kampanye berkebun di rumah itu, harga bibit per polybag pun jadi tidak murah.
Mereka, terutama yang tinggal di wilayah perkotaan, berharap Pemerintah Provinsi Gorontalo bisa menyediakan bibit agar bisa berkebun dengan memanfaatkan pekarangan rumah, seperti penyampaian Gubernur dalam berbagai kesempatan.
Kepala Dinas Pangan Provinsi Gorontalo, Sutrisno menjelaskan, pihaknya memiliki sejumlah program ketahanan pangan di antaranya Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), Gerakan Tanam (Gertam) cabe, Gertam sayur, Citos (Chili Goes to School) atau cabe masuk sekolah dan masih banyak lagi.
Namun saat ini, kata Sutrisno, program tersebut masih terbatas pada lembaga pemerintah, lembaga sosial, pesantren dan masyarakat calon penerima bantuan dari Pemerintah Provinsi Gorontalo.
“Anggaran kita untuk program pangan (termasuk pengadaan bibit) saat ini lagi terbatas karena dialihkan untuk penanganan Covid-19,” kata Sutrisno.
“Jadi, bantuan bibit untuk menanam di pekarangan rumah itu masih selektif, baru sebatas kepada penerima bantuan Pemprov Gorontalo, misalnya penerima bantuan mahyani (rumah layak huni), motor coolbox, untuk nelayan dan lain-lain,” sambung dia.
Sutrisno mengaku sadar betul dengan antusias masyarakat dalam menyambut program memanfaatkan pekarangan rumah ini karena ingin membatasi aktivitas di luar rumah selama masa pandemi virus corona.
“Perubahan APBD ini nanti coba kita anggarkan, atau paling tidak APBD tahun depan. Program berkebun di rumah ini kita push (fokus), kita perluas lagi sasarannya,” tandas Sutrisno.(bink/habari.id).