HABARI.ID, KOTA GORONTALO I Dari catatan ditayangkan Bagian Administrasi dan Pembangunan Setda Kota Gorontalo, melalui Rakorev penyerapan anggaran triwulan IV tahun 2021 Senin (10/01/2022). Terdapat 10 OPD (Organisasi Perangkat Daerah), dengan realisasi tertinggi dan 10 OPD terendah dalam realisasi baik fisik dan keuangan.
Dari data ditayangkan Bagian Administrasi dan Pembangunan Setda Kota Gorontalo pada rakorev tersebut, 10 OPD dengan realisasi fisik dan keuangan tertinggi pada peringkat pertama diduduki Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Gorontalo, dengan realisasi 100 persen fisik.
Demikian pula pada realisasi keuangan, OPD yang dinakhodai Frangki Dulialo ini tetap pada peringkat pertama meski realisasi keuangan hanya 99.97 persen dari target 100 persen.
Kemudian pada peringkat kedua ada Kesbangpol Kota Gorontalo, dengan realisasi fisik 100 persen, dan masih posisi kedua dibawah Bagian Porkopim Setda Kota Gorontalo pada realisasi keuangan, dengan capaian 99.81 persen.
Setelah itu disusul Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Gorontalo dengan realisasi fisik 100 persen. Namun pada realisasi keuangan, OPD dinakhodai Abubakar Luwiti ini menduduki peringkat delapan dengan realisai keuangan 98.51 persen.
Di bawahnya Abubakar Luwiti, ada Fitri S. Bagu dari Dinas Pangan Kota Gorontalo pada peringkat empat dengan realisasi fisik 100 persen.
Akan tetapi, memiliki nasib yang sama dengan Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian. Dimana Dinas Pangan Kota Gorontalo menduduki peringkat sembilan pada realisasi keuangan dengan capaian 98.10 persen.
Usai Dinas Pangan Kota Gorontalo, ada Dinas Kesatuan Polisi Pamong Praja Kota Gorontalo pada peringkat lima dengan realisasi fisik 99.87 persen.
Menariknya, OPD yang dinakhodai Mulky Datau ini menduduki peringkat ketiga pada realisasi keuangan, dengan capaian 99.77 persen.
Selanjutnya ada Ben Idrus dengan OPD nya Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota Gorontalo pada peringkat enam dengan capain realisasi fisik 99.84 persen.
Tapi sayangnya, OPD yang dinakhodai Mantan Kadis Narker dan Koperasi Kota Gorontalo, tidak masuk dalam daftar OPD realisasi tertinggi keuangan daerah tahun 2021 di triwulan IV.
Pada peringkat ketujuh ditempati Badan Keuangan Kota Gorontalo, dengan realisasi fisik 99.83 persen. Dan bernasib yang sama dengan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kota Gorontalo pada realisasi keuangan.
Peringkat delapan diduduki Inspektorat Kota Gorontalo, dimana realisasi fisik OPD yang dinakhodai Taufiq Dunggio ini yakni 98.83 persen.
Dan lagi-lagi bernasib yang sama dengan dua OPD sebelumnya, karena tidak masuk dalam daftar 10 OPD tertinggi realisasi keuangan pada triwulan IV di tahun 2021.
Kemudian OPD yang dipimpin langsung Hj. Siti Dahliya Syarif, yakni Bagian Hukum Setda Kota Gorontalo pada peringkat sembilan dengan realisasi fisik 98.72 persen, tapi tidak masuk dalam 10 OPD tertinggi realisasi keuangan.
Terakhir Bagian Pemerintahan Setda Kota Gorontalo pada peringkat 10 dengan realisasi fisik 98.66 persen. Dan tidak masuk dalam 10 OPD tertinggi realisasi keuangan.
OPD lain yang masuk dalam daftar 10 OPD tertinggi realisasi keuangan, diantaranya Kecamatan Kota Selatan 99.44 persen, Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kota Gorontalo 99.07 persen.
Selanjutnya Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Gorontalo 98.93 persen, Bagian Administrasi dan Pembangunan Setda Kota Gorontalo 98.91 persen, terakhir adalah RSAS Kota Gorontalo 97.94 persen.
Sementara untuk 10 OPD terendah fisik, diantaranya Dinas PUPR Kota Gorontalo hanya 24.57 persen, FKTP PKM Dungingi 71.96 peren, FKTP PKM Hulonthalangi 73.21 persen, Dinas Pendidikan Kota Gorontalo 78.88 persen.
Kemudian FKTP PKM Kota Tengah 79.29 persen, FKTP PKM Kota Barat 82.36 persen, FKTP PKM Sipatana 84.14 persen, FKTP PKM Kota Utara 87.38 persen, FKTP PKM Kota Selatan 87.41 persen dan terakhir RSUD Otanaha 87.49 persen.
Sepuluh OPD terendah realisasi keuangan masih diduduki Dinas PUPR Kota Gorontalo pada peringkat pertama dengan realisasi keuangan terendah hanya 23.97 persen.
Kemudian FKTP PKM Pilolodaa 57.48 persen, FKTP PKM Kota Barat 64.71 persen, FKTP PKM Dumo Raya 66.15 persen, FKTP PKM Dungingi 66.97 persen, FKTP PKM Sipatana 67.05 persen.
Selanjutnya FKTP PKM Hulonthalangi 67.82 persen, FKTP PKM Kota Selatan 70.27 persen, RSUD Otanaha 71.68 persen dan terakhir adalah FKTP PKM Kota Timur dengan realisasi keuangan terendah 74.70 persen.
Capaian dibawah target atas realisasi baik fisik dan anggaran tahun 2021 oleh Pemerintah Kota Gorontalo itu, membuat Wali Kota Gorontalo Marten Taha, memberikan warning keras kepada seluruh OPD melalui Rakorev (Rapat Koordinasi dan Evaluasi) Senin (10/01/2022).
“Dari laporan disampaikan Kepala Bagian Administrasi Pembangunan, progres capaian realisasi di Kota Gorontalo tahun anggaran 2021, mengalami penurunan sangat signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya ..,”
“Dimana capaian realisasi Pemerintah Kota Gorontalo, sampai dengan Bulan Desember tahun 2021 yaitu realisasi fisik 85,04 persen dari target 100 persen. Sementara realisasi keuangan 80,08 persen dari target 100 persen ..,”
“Memang ada beberapa faktor yang menyebapkan kita tidak bisa memenuhi target dalam penyerapan anggaran, pada tahun 2021. Diantaranya, kaitan dengan Dana PEN (Pemulihan EKonomi Nasional) yang dilaksanakan secara multy year ..,”
“Kemudian dana Silpa Kecamata Kota Barat yang tidak terealisasi. Selain itu kegiatan yang bersumber dari dana DAK (Dana Alokasi Khusus) yang telah ditender, namun pihak ketiganya mengundurkan diri secara sepihak ..,”
“Terakhir adalah, terdapat staf entri OPD yang belum melakukan penginputan sesuai deadline waktu yang ditetapkan. Nah, terlepas dari berbagai faktor tersebut, saya minta kepada seluruh OPD agar capaian ini bisa menjadi perhatian serius,” tegasnya.(bnk/habari.id).