HABARI.ID I Upaya keras yang dilakukan pemerintah kabupaten Gorontalo dalam menekan angka penderita stunting, telah membuahkan hasil.
Oleh Kementerian Kesehatan RI, kabupaten Gorontalo telah ditetapkan sebagai daerah yang berhasil menurunkan angka penderita stunting.
Keberhasilan ini pun telah menjadikan kabupaten Gorontalo sebagai daerah yang layak untuk studi komparasi dan studi tiru penanganan stunting.
Belum lama ini, ada tiga daerah, masing-masing kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), kabupaten Bandung, dan Kota Bontang, dan pemerintah Provinsi Kalimatan Selatan yang melakukan studi tiru di kabupaten Gorontalo terkait penanganan stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Roni Sampir mengatakan, kedatangan beberapa daerah untuk melakukan Studi Tiru Penanganan Stunting di kabupaten Gorontalo ini, menjadi motivasi bagi pemerintah kabupaten Gorontalo untuk terus melahirkan program dan inovasi dalam rangka penanganan stunting.
“Karena bagaimana pun, mereka datang ke sini karena ingin meniru program dan inovasi yang sudah kita buat sehingga berhasil menurunkan stunting,” tutur Roni usai menerima Tim Studi Tiru Penanganan Stunting dari Provinsi Kalimantan Selatan di Ruang Madani, Kantor Bupati Kabgor, Senin (07/10/2019).
Ia juga mengungkapkan, sampai saat ini setidaknya sudah ada enam daerah yang datang dan melihat langsung apa saja kiat – kiat yang dilakukan Pemda Kabgor selama beberapa tahun terakhir hingga berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan.
Selain itu, Roni pun membeberkan, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 lalu, stunting di Kabgor mencapai angka 40,2 persen, namun dengan adanya berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah, kini angka itu menurun drastis hingga 10,7 persen.
“Beberapa langkah yang kami lakukan untuk menurunkan angka stunting ini adalah melibatkan semua lintas sektor, melahirkan inovasi baru, serta membuat regulasi. Inilah pendekatan – pendekatan yang kami lakukan untuk menurunkan stunting,” bebernya.
Terlepas dari itu, terkait biaya, Ia mengungkapkan anggaran terbesar dalam rangka penurunan stunting selama ini berasal dari lintas sektor, dalam hal ini dana desa.
“Seperti pembuatan jamban, pengadaan pos gizi, dan lainnya itu anggaran paling besar berasal dari dana desa,” kata Roni.(fp/habari.id)