Penulis : Metris Bulonggodu, S.AP
Dalam kehidupan manusia, baik yang mempunyai taraf ekonomi lemah hingga yang mempunyai taraf ekonomi mampu tentu sangat lekat dengan yang namanya kesehatan, sehingganya kesehatan dipandang perlu diseriusi agar kesehatan manusia akan lebih terjaga.
Sama halnya dengan Pemerintah Kabupaten Pohuwato, yang pada saat ini menjadikan kesehatan sebagai salah satu nilai utama dan program prioritas dalam program kerja pemerintahan SMS periode 2021-2026.
Saya banyak melihat, mendengar jika kesehatan menjadi slogan, dan kampanye dari Pemda Pohuwato yang di dalamnya ada banyak stakeholder yang berembuk akan hal itu yang utamannya adalah Dinas Kesehatan.
Berangkat dari hal itu, saya yang notabene adalah masyarakat Pohuwato berusaha untuk mendukung hal itu dengan mencoba peruntungan ingin terlibat dan menjadi bagian dari suksesi slogan terkait kesehatan tersebut dimana itu selaras dengan program Dinas Kesehatan Pohuwato.
Akhirnya, sayapun mendaftar sebagai salah satu calon fasilitator kesehatan program indeks kecamatan sehat dari Dinas Kesehatan Pohuwato bekerjasama dengan Lembaga JICA, dan Panua Gold Partnership yang saya nilai adalah sebuah gagasan brilian serta mulia bagi daerah ini jika nanti terwujud.
Sayang, setelah program yang katanya telah direncanakan dengan berbagai macam skema perekrutan hingga ujian untuk para relawan kesehatan agar dapat terlatih dan mempunyai kemempuan dalam memfasilitasi persoalan kesehatan yang ada di masyarakat, hingga kini program tersebut mengambang dan terkesan tidak diseriusi oleh pihak Dinas Kesehatan sebagai central of program healthy in the Pohuwato.
Sekali lagi sayang, dan ini membuktikan bahwa program kesehatan di Pohuwato masih perlu diseriusi oleh seluruh sektor pemerintahan yang ada di Kabupaten Pohuwato lewat realisasi program kerjanya.
Perlu digarisbawahi, Dinas Kesehatan yang katanya tengah bekerja keras dalam menuntaskan persoalan kesehatan yang ada di Pohuwato hingga melahirkan sebuah gagasan kerjasama dengan JICA untuk melahirkan para relawan kesehatan yang kompeten dalam membantu tugas-tugas fasilitasi di masyarakat, kini masih menyisakan pertanyaan dan menggantungkan nasib para relawan calon fasilitator kesehatan indeks kecamatan sehat.
Ironi, sampai saat ini para fasilitator tersebut justru belum memulai dalam menjalankan tugas karena belum ada perintah langsung dari Dinas Kesehatan, hingga SK penetapan dan keterbukaan informasi terkait program tersebut.
Jujur, saya sebagai peserta calon fasilitator kesehatan indeks kecamatan sehat yang telah melalui berbagai tahapan seleksi hingga dikatakan lulus sebagai fasilitator kesehatan, banyak menyisakan pertanyaan di kepala.
Apakah ada kendala dengan Dinas Kesehatan ?
Apakah Dinas Kesehatan hanya sebatas slogan mengkampanyekan Indeks Kecamatan Sehat ?
Apa kabar Kepala Dinas Kesehatan ?
Tolong beri kami penjelasan, mau sampai kapan kami menunggu ?
Disini, saya bukan bicara soal nilai materil ataupun financial dari sebuah pengabdian yang saya niatkan tulus untuk daerah ini.
Disini, saya bicara soal nilai moral dengan berbagai macam janji yang telah di dengungkan lewat materi dan ilmu yang saya dapat saat pelatihan.
Saya ingin Dinas Kesehatan bisa lebih bijaksana dengan nilai kebajikan, karena ini soal kesehatan, bicara kemashalatan, dan bicara soal kemampuan dan kegiatan dari Dinas Kesehatan yang hingga kini saya nilai sebatas ceremonial.***