HABARI.ID I Antiseptik jadi barang langka. Mulai dari alkohol, hand sanitizer dan cairan antiseptik lainnya yang biasanya mudah didapatkan di apotek, kini menjadi langka dan sulit didapatkan. Kondisi ini tetap menjadi perhatian Pemprov (Pemerintah Provinsi) Gorontalo.
Tingkat kewaspadaan dan juga kepanikan masyarakat yang meningkat lantaran penyebaran Covid 19, menjadi faktor penyebab kelangkaan antiseptik.
Hampir rata-rata apotek, kehabisan stok, termasuk masker dan bahan kimia lainnya yang bisa mencegah infeksi.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Pencegahan (GTPP) Covid 19, Darda Daraba mengungkapkan, pihaknya menyadari betul kondisi kelangkaan ini.
Untuk mengatasi problem kelangkaan barang yang kini menjadi sangat penting itu, pihak Pemprov akan berupaya menanggulanginya.
“Setiap ada kelangkaan seperti ini, pemerintah memang harus hadir disitu. Hal-hal seperti itu, setiap hari kita cek, dan kita berhubungan dengan pemerintah pusat. Pemerintah daerah (Pemprov) sendiri sudah berkoordinasi agar secepatnya bisa ada,” kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid 19, Darda Daraba.
Sekdaprov Gorontalo ini juga mengungkapkan, hal-hal penting yang dibutuhkan dalam penanganan Covid 19, akan ditangani langsung oleh pemerintah daerah.
“Hal-hal yang dianggap penting, pemerintah langsung yang akan membelinya. Sesuai dengan hasil pertemuan kemarin, Gubernur sudah menyampaikan hal-hal penting yang dibutuhkan, termasuk alat pelindung diri (APD) medis, akan dibeli. Ada 1000 set APD yang akan diadakan,” kata Darda.
Sementara itu, dari pantauan lapangan yang dilakukan awak habari.id di 2 wilayah kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo, bahan antiseptik seperti hand sanitizer bahkan masker, ludes terjual.
Harga dari barang-barang ini pun melambung tinggi 3 kali lipat dari harga normal. Untuk hand senitizer harganya mencapai 60 hingga 100 ribu rupiah. Untuk masker biasa yang biasanya di hargai 3 ribu rupiah perlembar, kini dijual dengan harga 7 ribu rupiah hingga 10 ribu rupiah.(dwi/habari.id)