HABARI.ID I Duka masih menyelimuti kepergian almarhum Indra Yasin, Bupati Gorontalo Utara. Sosok sejuk ini meninggalkan banyak keberhasilan tugas semasa menjabat. Bahkan, beberapa kepala dinas mengatakan, Indra Yasin mengakhiri tugas dan jabatan dengan Husnul Khatimah.
Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, Rizal Kune, menurutnya Indra Yasin selalu berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi Gorontalo Utara.
“Beliau selalu berpesan kepada kita semua, (red. kepala dinas) untuk dapat bekerja mengemban tugas dan menyelesaikan tugas dengan Husnul Khatimah,” jelasnya.
Husnul Khatima memiliki arti besar bagi Indra, kata Rizal. Kepala Dinas Kesehatan itu mengenang bagaimana keinginan Indra untuk mengakhiri tugas dan jabatannya dengan baik.”Pernah di satu pertemuan, kami bincang-bincang tentang masa lalu beliau, hingga keinginan besar beliau membesarkan Gorontalo Utara, dan menyelesaikan tugas dengan Husnul Khatimah,” jelasnya.
Di mata Rizal, Bupati Gorontalo Utara itu seperti layaknya orang tua baginya, yang selalu mengajarkan kerendahan hati. Pernah, cerita Rizal, semasa dia masih bertugas di puskesmas Tolinggula, Bupati datang meninjau pelayanan meski dengan keadaan perut kosong.
“Bupati sangat rendah hati, dan tabah, dia tipikal pemimpin yang tidak suka memperlihatkan kemewahannya, bahkan dia masih rela makan mie bersama kami saat saya bertugas di puskemas Tolinggula..,”
“Waktu itu hanya mie dan telur yang bisa kami hidangkan, karena bupati datang tanpa ada pemberitahuan,” kenang Rizal.
Kesantunannay dalam beraktivitas dan menjalankan tugas membuat setiap kepala dinas merasakan kehilangan sosok panutan. Seperti yang juga dirasakan oleh Irwan Usman, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo Utara.
Irwan mengatakan, sosok kepemimpinan Indra Yasin sebagai Bupati begitu terasa. Kata Irwan, Indra Yasin memiliki cara kepemimpinan yang bijak. Ketegasan Indra selalu terbungkus dalam kelembutan yang membuat setiap orang merasa dihargai dalam setiap kinerjanya.
“Bupati selalu menerima masukan, apalagi soal pendidikan, beliau tidak pernah menolak saran dari saya,” ungkap Irwan.
Di mata Irwan, terlepas dari posisi jabatan, Indra Yasin merupakan teladan dan panutan di dunia pendidikan. Sebab awal karirnya Indra pernah menjadi seorang guru.
“Dia adalah guru kita, dia selalu tahu bagaiman cara mendidik bawahannya, seperti saat ada yang tidak disetujuinya, almarhum tidak akan mengatakan ‘tidak’ tetapi almarhum akan membahas topik yang lain, seolah memberikan tanda bahwa beliau tidak setuju,” jelas Irwan dengan mata yang memerah. (Wi/Habari.id)