259 KK Korban Banjir di Bilato Dapat Bantuan Dari Pemprov Gorontalo

oleh -39 Dilihat
oleh
Korban Banjir, Bilato.
Gubernur Rusli Habibie (ketiga kanan) memantau aktivitas di dapur umum yang dibangun Pemprov Gorontalo untuk membantu korban banjir di Desa Juriya, Kecamatan Bilato, Kabupaten Gorontalo, Rabu (5/8/2020). (Foto : Salman – Humas).
HABARI.ID I Korban banjir sebanyak 259 KK (Kepala Keluarga) dari total 891 jiwa di Desa Juriya Kecamatan Bilato, diberikan bantuan oleh Pemprov Gorontalo Rabu (05/08/2020).

Bantuan untuk 259 KK korban banjir di Kecamatan Bilato ini, diserahkan secara simbolis oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, yang saat itu di dampingi Ketua TP PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah.

Bantuan itu antara lain beras, lauk pauk, makanan anak, tikar, dan selimut. Selain bantuan tersebut, Pemprov Gorontalo juga membangun dapur umum dan memberikan layanan makanan siap saji kepada korban banjir.

banner 468x60

“Akhir-akhir ini curah hujan cukup tinggi dan berlangsung dalam waktu cukup lama, sehingga menyebabkan banjir di beberapa wilayah Gorontalo, ada di Bone Bolango, Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, dan Boalemo,” kata Rusli.

Kondisi tersebut diperparah lagi oleh kerusakan hutan, akibat penebangan liar dan aktivitas penambangan ilegal.

Mantan Bupati Gorontalo Utara itu mengajak masyarakat, untuk lebih mawas diri menjaga kelestarian alam dengan tidak membuang sampah sembarangan, dan tidak merusak hutan.

“Di Desa Juriya ini saya tahu dulu bahkan mungkin sampai sekarang ada penambang-penambang ilegal, ini yang harus kita hentikan …”

“Tolong jangan saling menyalahkan dan menuding, tapi mari kita cari solusinya bersama-sama,” imbuhnya.

Selain menyerahkan bantuan kepada warga yang terkena dampak banjir, pada kesempatan itu Gubernur Rusli Habibie juga menerima masukan dari pemerintah desa untuk pembangunan tanggul.

“Senin depan saya akan memaparkan kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas, salah satunya tentang program penanganan banjir …”

“Doakan perjuangan kami berhasil, karena anggaran provinsi dan kabupaten/kota tidak cukup untuk membangun tanggul anggarannya ratusan miliar,” tandas Rusli.(bink/habari.id).

Baca berita kami lainnya di


Tinggalkan Balasan