23 Kampung Siaga Bencana Ikuti Bimtek Potensi Kawasan Siaga Bencana

oleh
banner 468x60

HABARI.ID, PEMPROV | Sebanyak 23 Kampung Siaga Bencana (KSB) di mengikuti bimbingan teknis potensi kawasan siaga bencana Provinsi Gorontalo. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu menjadi sangat penting untuk meminimalisir terjadinya bencana alam, apalagi Gorontalo merupakan salah satu daerah yang rawan akan bencana.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Sujono Antule mengungkapkan melalui bimtek akan menggali potensi sumber daya manusia dalam hal penanggulangan bencana di masing-masing wilayah se Provinsi Gorontalo, mereka nantinya bakal memberikan mengedukasi dan mengantisipasi sejak dini kepada warga agar bencana alam bisa diminimalisir.

“Bimtek ini selama tiga hari, tanggal 11 sampai 13 Mei 2023. Peserta akan mendapat beberapa materi seputar kesiap siagaan bencana, kerawanan bencana dan antisipasi terjadinya bencana alam dengan menghadirkan narasumber yang memiliki sertifikasi dalam bidangnya,” jelas Sujono Antule, Kamis (11/05/2023).

Tugas Dinas Sosial Provinsi Gorontalo bukan hanya terfokus terhadap kegiatan sosial saja, tapi juga bagaimana mengedukasi dan membentuk kampung siaga bencana (KSB) agar masyarakat lebih peka dan peduli dengan lingkungan sehingga antisipasi sejak dini atau memperkecil terjadinya bencana.

“Salah satu kegiatan Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) itu memang mengantisipasi tentang kerawanan yang cukup tinggi di desa, kelurahan atau kampung. Apalagi sekitar 30 persen warga itu tinggal di areal rawan bencana,” ungkap Sujono.

Ada beberapa kategori daerah itu memiliki potensi ancaman bencana alam atau banjir sehingga akan sangat mudah musibah itu melanda wilayah. Antara lain pemukiman penduduk di area bantaran sungai, berikut adalah tempat tinggal di lereng gunung.

“Daerah lereng gunung itu memiliki potensi bencana paling tinggi apalagi ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Maka dari itu Dinas Sosial Provinsi Gorontalo mengantisipasi itu melalui kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang tanggap dan peduli dengan tingkat kerawanan itu,” kata Sujono. (dik/habari.id)

Baca berita kami lainnya di