HABARI.ID, DEKOT I Meski bisa disebut sebagai “partai pemerintah”, bukan berarti Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Gorontalo tidak bisa memberikan kritik, saran, masukan dan warning yang membangun. Karena semua hal membangun itu, wujud bagian dari tanggungjawab dan kecintaan Gerindra terhadap Kota Gorontalo dan masyarakatnya.
Seperti yang disampaikan Anggota DPRD Kota Gorontalo Fahmi Mohuna, yang bertindak sebagai Juru Bicara Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Gorontalo, pada rapat paripurna ranperda RPJMD Kota Gorontalo tahun 2025 Selasa (15/07/2025) kemarin.
Kata Fahmi Mohune, saat di temui di ruang kerjanya Kamis (17/07/2025) bahwa dokumen pemandangan umum Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Gorontalo saat itu, bukan sebatas kumpulan angka dan strategi. Akan tetapi isi dalam dukumen itu sebuah peta perjalanan menuju harapan, atau Politik of Hope yang menekankan sebuah optimisme.
“Kami menyadari bahwa dokumen ini bukan sekadar kumpulan angka dan strategi. Ini adalah peta jalan harapan. Ini adalah janji pembangunan yang harus membumi dan menjawab kebutuhan rakyat secara nyata.Maka bagi kami, mengawal RPJMD ini bukan sekadar kewajiban kelembagaan, tetapi juga panggilan perjuangan politik sebagai partai pengusung Wali Kota Gorontalo, Bapak Adhan Dambea dan Wakil Walikota Bapak Indra Gobel,” tegasnya.
Nah, lanjut Fahmi Mohune, terkait dengan beberapa hal tersebut ada sekitar tiga poin penting dan strategis Ia sampaikan diatas podium saat itu.
“Pertama Fraksi Gerindra menyambut baik visi besar pembangunan Kota Gorontalo lima tahun ke depan mengedepankan nilai-nilai religius, sosial, dan keadilan. Kami meyakini bahwa transformasi sosial menuju kota yang sejahtera dan berkeadaban hanya dapat dicapai jika dimulai dari penguatan nilai, akhlak, dan keadilan sosial sebagai fondasi utama,” ungkap Fahmi.
Sambung Fahmi, karena Partai Gerindra meyakini Kota Gorontalo tidak hanya butuh infrastruktur jalan dan gedung. Tetapi juga butuh pembangunan karakter, integritas birokrasi, dan ruang tumbuh bagi generasi muda untuk berdaya saing dan bermartabat.
“Kemudian poin kedua dalam pemandangan umum Gerindra, mengapresiasi pendekatan teknokratis, partisipatif, dan politis dalam penyusunan dokumen RPJMD ini ..,”
“Kami juga menekankan beberapa hal penting, mulai dari permasalahan kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, dan ketentraman sosial belum sepenuhnya optimal dalam periode sebelumnya. Kami menilai, masa kepemimpinan Wali Kota Adhan Dambea harus menjadi titik balik dan babak baru untuk menghadirkan layanan publik yang lebih manusiawi dan inklusif,” tegas Fahmi.
Tidak hanya sampai disitu saja tambah Fahmi Mohune, penekanan poin kedua tersebut juga mengenai sinkronisasi visi dan misi antara RPJPD dan RPJMD perlu dipertajam, khususnya pada aspek keterkaitan misi religius dalam kehidupan masyarakat dengan transformasi sosial yang ingin dicapai.
“Fraksi Gerindra berharap visi religius tidak hanya menjadi simbol, tetapi diwujudkan dalam program nyata. Dari reformasi tata kelola pemerintahan hingga pembinaan moral generasi muda di setiap kelurahan. Kemudian urgensi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sangat kami dukung ..,”
“Kota Gorontalo tidak boleh membayar harga pembangunan dengan kerusakan ekologi. Gerindra mendorong pemerintah kota, agar KLHS bukan hanya formalitas administratif, melainkan menjadi landasan utama kebijakan dari pengelolaan sampah hingga pembangunan tata ruang yang adil dan berwawasan lingkungan,” jelas Fahmi.
Terakhir kata Fahmi Mohune, pada poin ketiga dari Fraksi Partai Gerindra dalam forum paripurna tersebut mengingatkan bahwa, pembangunan sejati bukan tentang angka-angka yang dilaporkan, akan tetapi tentang perubahan yang dirasakan.
“Fraksi Gerindra akan terus mengawal agar setiap anggaran dan kebijakan, betul-betul menyentuh masyarakat paling bawah. Para pedagang pasar, nelayan di pesisir, UMKM yang sedang bertumbuh, hingga anak-anak muda yang merindukan peluang kerja dan kreativitas ..,”
“Kami ingin RPJMD ini menjadi RPJMD yang berpihak. Berpihak pada yang lemah, berpihak pada pemerataan, dan berpihak pada keberanian untuk berubah lebih baik,” pungkas Fahmi Mohune.(bm/habari.id).