HABARI.ID, KOTA GORONTALO I Rakorev atau rapat koordinasi dan evaluasi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) triwulan I tahun 2024, menurut Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, bagian dari mengukur kinerja OPD.
“Kegiatan evaluasi atas progres kinerja PAD triwulan I tahun 2024, dilaksanakan untuk mengukur dan melakukan review, serta mengetahui sejauh mana upaya yang telah dilakukan oleh masing-masing unit kerja dalam pencapaian penerimaan PAD,” kata Marten ketika memberikan sambutan pada kegiatan tersebut, Kamis (2/5/2024).
Evaluasi, lanjut Marten, mutlak dilakukan agar bisa melakukan perbaikan-perbaikan, terhadap upaya yang selama ini dilaksanakan dalam rangka memaksimalkan penerimaan PAD.
Sebab, tambah dia, diketahui bersama bahwa yang namanya PAD sangat erat kaitannya dengan realisasi belanja pemerintah daerah.
“Karena salah satu item yang digunakan dalam belanja pemerintah daerah, yaitu berasal dari PAD terutama dari sektor pajak dan retribusi,” ujar Marten.
Selain untuk mereview penerimaan PAD, menurut Marten, Rakorev yang dilaksanakan Badan Keuangan Kota Gorontalo juga merupakan bagian dari motivasi semangat kerja seluruh OPD, untuk lebih serius dalam peningkatan PAD Kota Gorontalo.
Pada Rakorev itu, Marten merinci realisasi capaian penerimaan PAD Kota Gorontalo tahun 2024. Pajak daerah yang ditargetkan sebesar Rp 95.630.000.000, realisasinya sebesar Rp 15.467.824.020 atau baru sebesar 16.17 persen.
Sementara retribusi daerah ditargetkan Rp 242.063.190.500 dan realisasinya Rp 556.565.945 atau sebesar 0.23 perssen. Kemudian hasil pengelolaan kekayaan lainnya yang di pasahkan di targetkan sebesar, Rp 5.986.771.352 dan realisasi Rp 5.400.171.764 atau 90.20 persen.
Sedangkan lain-lain pendapatan yang sah ditargetkan sebesar Rp 8.856.680.148, realisasi Rp 79.361.592 atau 0.89 persen.
“Ini menunjukkan bahwa penerimaan PAD masih bisa untuk dioptimalkan lagi, dengan berbagai inovasi layanan pengelolaan dan pemungutan baik pajak maupun retribusi daerah,” kata Marten.
Jika dilihat secara riil, lanjut dia, banyak sektor-sektor usaha jasa, yang belum teroptimalkan dengan pemungutan pajak maupun retribusi daerah ini.
“Kita harus peduli dan mengupayakan secara maksimal dengan berbagai macam cara melalui inovasi, dan kreatifitas dalam rangka meningkatkan penerimaan PAD,” pungkasnya.(bnk/habari.id).