HABARI.ID, KABGOR | Sepekan setelah hari raya idul fitri, masyarakat langsung meramaikan lebaran ketupat, termasuk warga di Kabupaten Gorontalo. Tradisi warga keturunan Jawa Tondano (Jaton) di Gorontalo itu sudah berlangsung sekitar tahun 1909 sampai sekarang, Minggu (30/04/2023).
Wakil Bupati Gorontalo Hendra Hemeto menilai tradisi sepekan setelah lebaran idul fitri itu harus terus dilestarikan, pasalnya budaya warga keturunan Jawa Tondano itu telah menjalar kepada masyarakat di sebagian Kabupaten Gorontalo.
“Tradisi ini juga menjadi ajang untuk bersilaturahmi karena masyarakat yang bukan keturunan Jawa Tondano pun ikut berbaur dan meramaikan lebaran ketupat, di momen ini pula berbagai hiburan akan digelar, seperti karapan sapi dan pacuan kuda gerobak,” ungkap Hendra Hemeto.
Warga Jawa Tondano yang tinggal di wilayah, Kecamatan Limboto Barat biasanya menghidangkan makanan gratis untuk warga lain di masing-masing rumah untuk bersantap bersama. Apalagi puncak kegiatan lebaran ketupat itu berpusat di Desa Yosonegoro atau kampung jawa.
Haryono Modjo mengatakan sebelum perayaan ketupat itu berlangsung, warga Jawa Tondano lebih dulu melangsungkan doa bersama di masjid, setelah begug masjid ditabuh maka seluruh rumah yang secara bersamaan membelah ketupat dan menggelar open house bagi warga.
“Warga Jaton akan ramai-ramai menghidangkan makanan, baik ketupat, nasi bulu untuk warga. Meski tak saling kenal kami tetap mempersilahkan siapapun untuk menyantap makanan yang kami hidangkan,” jelas Haryono Modjo yang juga keturunan Jawa Tondano. (dik/habari.id)