HABARI.ID I Musibah banjir yang melanda Gorontalo rupanya mengundang perhatian dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) RI, Suharso Monoarfa.
Pun putra Gorontalo yang duduk di kabinet Indonesia Maju itu mengungkit rencana pembangunan waduk Bone Ulu yang sempat diusulkan pada Tahun 1998 silam untuk solusi mengatasi banjir.
Bahkan, Suharso pun sudah memasukkan waduk Bone Ulu yang dulunya bernama waduk Dumbaya Bulan itu ke dalam prioritas pembangunan nasional.
“Pak Suharso, putra daerah, sangat care dengan Gorontalo. Bahkan beliau kemarin WA ke saya menanyakan banjir. Beliau bilang: Pak Gubernur saya sudah masukkan prioritas utama untuk mengembalikan pembangunan waduk Bone Ulu …”
“Yang penting ada dukungan dari pemerintah dan masyarakat,” ucap Gubernur Gorontalo Rusli Habibie usai rapat kerja dengan Satker Kementerian PUPR dan dinas terkait, Selasa (7/7/2020).
Sejatinya, waduk Bone Ulu telah diusulkan masuk Program Strategis Nasional (PSN) pada periode pertama Presiden Joko Widodo.
Namun belakangan waduk Bone Ulu dicoret dari daftar. Hanya waduk Bulango Ulu yang diakomodir pemerintah pusat dan saat ini dalam proses pembebasan lahan.
“Kenapa waduk Bone Ulu terhambat? Karena saya ingat betul waktu itu tanggal 6 Juni. Sebulan setelah saya dilantik, saya rapat dengan presiden. Ketika itu saya mengeluarkan surat rekomendasi dari bupati (Bone Bolango) …”
“Pak Darmin (Menko Ekuin) juga mengeluarkan surat rekomendasi dari bupati yang tidak setuju, lengkap dengan lampiran dari LSM dan masyarakat,” urai Rusli.
Menurut Rusli, penolakan kala itu bukan karena tidak setuju, tapi masyarakat setempat belum memiliki gambaran yang jelas seperti apa waduk tersebut nantinya.
Namun setelah diberi sosialisasi dan diajak studi banding ke Bendungan Bili Bili, Sulawesi Selatan dan Waduk Cirata di Jawa Barat, maka warga pun setuju.(bink/habari.id).