HABARI.ID I Persoalan Danau Limboto masih menjadi sorotan DPRD Provinsi Gorontalo, tidak terkecuali Wakil Ketua DPRD Sofyan Puhi, pada Rabu (10/03/2021) datang melihat langsung proses pengangkatan sedimen.
Sofyan katakan, Ia akan menagih janji (BWSS) Balai Wilayah Sungai Sulawesi Provinsi Gorontalo, yang memastikan pengangkutan gulma dan sedimen selesai tahun ini.
“Jika BWSS bisa memenuhi target itu, maka pengembangan pariwisata di lokasi Pendaratan Soekarno dari instansi terkait ..,”
“Dengan program dari balai konservasi bisa terkoneksi dengan baik,” jelas Sofyan.
Ia katakan, persoalan saat ini yang dihadapi oleh BWSS adalah banyaknya gulma, dan DPRD akan menunggu bagaimana realisasi dari BWSS.
“Gulma atau Eceng Gondok ini, tidak semuanya akan diangkut dan sebagian akan dipertahankan. Untuk dijadikan bahan baku kerajinan tangan,” ungkapnya.
Pemetaan Danau Limboto juga akan dilakukan, agar pengelolaan Danau Limboto bisa terpadu. Mulai dari pembersihan, sedimentasi dan hulunya.
“Sehingga dua tahun lagi masalah yang ada di danau Limboto ini bisa tuntas. Bahkan tahun ini akan ada pemasangan lampu penerangan di pinggir jalan danau limboto, dari BWSS,,” terangnya
Sementara unsur BWSS II Gorontalo, Wempy Willy Waroka mengatakan dalam proses pengerukan sedimen, ia mengaku tidak ada kendala.
“Tetapi di daerah kanal Tapodu, itu kita masih ada pembebasan lahan masyarakat, namun kami akan berupaya tahun ini akan ada pekerjaan untuk pembebasan …”
“Karena dari rencana kanal yang kita bangun sepanjang 1,9 kilo meter itu yang sudah dibebaskan lahannya sebanyak 700 meter, dan masih ada 1,2 kilo meter yang belum dibebaskan …”
“Kami upayakan tahun ini dan tahun depan bisa terlaksana, sehingga pembangunan kanal secara utuh di hilir danau Limboto bisa selesai semuanya,” pungkas Wempy Willy Waroka.(dk/habari.id).