Sisa Material Proyek Saluran Ganggu Warga, Ance Robot Minta Dinas Terkait Cepat Tanggap

oleh -36 Dilihat
oleh

HABARI.ID, DEPROV | Situasi di Desa Tolinggula, Kecamatan Tolinggula, Kabupaten Gorontalo Utara semakin mengkhawatirkan dengan adanya sisa material proyek saluran air yang berserakan hingga ke bibir jalan. Sisa galian yang dibiarkan menumpuk tidak hanya mengganggu pemandangan, tetapi juga berpotensi mengakibatkan kecelakaan yang merugikan pengguna jalan.

Anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari Fraksi PDI Perjuangan Ance Robot merasa kecewa terhadap sikap cuek Dinas PUPR Provinsi Gorontalo dalam menangani masalah ini. Meski sudah berulang kali dihubungi, instansi tersebut belum memberikan kejelasan mengenai waktu pengangkutan sisa galian tersebut.

banner 468x60

“Kondisi ini sering dikeluhkan warga Tolinggula, sudah saya sampaikan aspirasi bahkan mengubungi melalui Aplikasi WhatsApp, tapi tidak ada respon sama sekali. Kalau wakil rakyat seperti saja saja tidak direspon apalagi masyarakat,” tegas Ance Robot dengan geram.

Ance Robot

Pertemuan antara Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo dengan PUPR Provinsi Gorontalo, Senin (06/05/2024) tidak disia-siakan oleh politisi muda Dapil Kabupaten Gorontalo Utara itu, dirinya benar-benar naik pitam dan tidak bisa menahan kekecewaan atas sikat tidak profesional pemerintah.

“Pekerjaan irigasi itu dikerjakan tahun 2023 lalu, sehingga saya tekankan kepada PUPR tadi untuk dikerjakan secepatnya. Kami Komisi III akan lebih mengawasi dengan ketat, apalagi pekerjaan ini tidak di direncanakan secara matang,” jelas Ance.

Pertemuan di ruang Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo itu dianggap sebagai kesempatan pihak berwenang untuk mengklarifikasi dan bertindak konkret terkait masalah itu. Sehingga disimpulkan pekan depan sisa material akan diangkut dan dibersihkan.

“Saya ingatkan lagi seharusnya sebelum ada tanda tangan pencairan pekerjaan, dibersihkan dulu sisa materialnya bahkan kalau perlu dibatalkan proyeknya. Karena itu sudah menganggu dan merugikan aktivitas warga Tolinggula,” ungkapnya.

Persoalan di Desa Tolinggula bukan hanya soal masih menggunungnya sisa material bekas galian saluran, tapi ada pula penanganan play duiker yang tidak dilakukan pembongkaran. Kondisi itu mengakibatkan penumpukan sampah dan menghambat aliran air.

“Kalau musim penghujan, sampah-sampah di saluran menumpuk, tidak hanya di pinggir jalan bahkan sampai masuk ke rumah-rumah warga. Dinas PUPR ini memang tidak mempertimbangkan pekerjaan, kita tunggu saja pekan depan untuk perbaiki,” tandasnya. (dik/habari.id)

Baca berita kami lainnya di