Seriusi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

oleh -36 Dilihat
oleh
Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim saat mengikuti rapat terbatas yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo, Selasa (1/9/2020). (F. Haris/Humas)
HABARI.ID I Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas via virtual bersama para Gubernur se-Indonesia untuk membahas penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi, Selasa (1/9/2020).

Usai mengikuti rapat tersebut, Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim pun menjelaskan sejumlah instruksi dari Presiden Joko Widodo yang harus ditindaklanjuti pemerintah daerah dalam rangka penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi daerah dalam mendukung ekonomi Nasional.

“Presiden menginstruksikan pemerintah daerah supaya mencermati angka-angka penularan Covid-19 agar tidak terjadi peningkatan kasus yang signifikan,” ujar Wakil Gubernur Idris Rahim.

banner 468x60

Sebelumnya, berdasarkan perkembangan kasus harian per 31 Agustus 2020 secara Nasional, jumlah kasus sembuh mencapai 72,1% dan kasus meninggal 4,2%.

Sedangkan untuk Provinsi Gorontalo persentase kesembuhan lebih tinggi, dimana hingga 31 Agustus 2020 dari total 2.054 kasus, sebanyak 1.795 orang di antaranya sembuh atau mencapai 87,3%. Sedangkan untuk persentase jumlah kasus meninggal sebesar 2,6% atau mencapai 54 kasus.

“Untuk penanganan Covid-19, bapak Presiden meminta agar protokol kesehatan disosialisasikan terus menerus, utamanya pemakaian masker harus diawasi di lapangan, termasuk melakukan kampanye yang melibatkan PKK dan tokoh-tokoh masyarakat, serta diikuti dengan pemberian sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku,” sambung Idris.

Terkait pemulihan ekonomi, Presiden Joko Widodo pun menginstruksikan agar seluruh pemerintah daerah mempercepat belanja pemerintah guna menjaga agar pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III tahun 2020 tidak terkontraksi lebih dalam.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan hingga triwulan II tahun 2020, 3 provinsi yang pertumbuhan ekonominya tinggi yaitu Papua sebesar 4,52%, Papua Barat 0,53%, dan Sulawesi Tengah -0,06%. Sedangkan 3 provinsi terendah yaitu Bali -10,98%, DKI Jakarta -8,22%, serta DI Yogyakarta -6,74%.

“Presiden menegaskan percepatan penyerapan anggaran, masih ada waktu satu bulan pada Triwulan III ini untuk menjaga jangan sampai terkontraksi lebih dalam yang akan berakibat terjadinya resesi di Indonesia,” tandas Idris.(rls).

Baca berita kami lainnya di


Tinggalkan Balasan